Jusuf Kalla Dalam Indonesian Diaspora Global Summit: Transfer Apa Yang Dimiliki


vice president of indonesia muhammad jusuf kalla
dok. sindonews.com

Salah satu tradisi khas orang Indonesia adalah mudik. Di manapun kita berada pasti akan kembali ke daerah asal. Termasuk Diaspora, sebutan untuk orang Indonesia yang bekerja dan berusaha di luar negeri. 



 Sinergi Diaspora ke Dalam Negeri

Namun, mudik jangan sekadar mudik, diaspora juga diharapkan dapat berkontribusi bagi kemajuan Negeri. 

“Seperti Anda, saya yakin walau lama di luar negeri suatu saat juga kembali ke tanah air, di samping ke keluarga juga ingin memajukan bangsa ini. Karena itu, harapan kita semua, apa yang dimiliki juga diviruskan ke dalam negeri,” pinta Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla saat membuka Indonesian Diaspora Global Summit, Senin 
21 Agustus 2017. Hotel JW Luwansa, Jakarta. 

Yang bisa dilakukan Diaspora, lanjut Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK), ialah mentransfer apa saja yang dimiliki. Transfer semua kapasitas masing-masing ke dalam negeri.

“Transfer apa yang dimiliki ke dalam negeri. Saintis, profesional, mentrasfer pengetahuan di dalam negeri. Para akademisi menstranfer ilmunya ke universitas kita supaya kita tidak ketinggalan. Para pengusaha mentransfer usahanya,” Jelas Wapres.

Tidak harus selalu kembali ke tanah air, para diaspora dapat tetap berada di luar negeri menjalin sinergi senantiasa ke dalam negeri.   

“Pemerintah tidak menginginkan Anda kembali, lebih banyak di dalam negeri. Justru Pemerintah ingin Anda tetap berada di luar, dengan harapan terjadi suatu sinergi di dalam negeri,” imbuhnya.  

Wapres JK menyontohkan negara-negara, misal, Filipina yang berkembang karena peran diaspora. Sebesar 30% pendapatan Singapura dari diaspora. Bagaimana dengan Indonesia. Kata Wapres Jusuf Kalla, kalau kita 6 juta (diaspora) saja mentransfer 100 dolar per bulan untuk keluarganya, hampir satu triliun satu bulan. Tentu sangat penting, keluarga memperbaiki rumah, mengambil pendidikan lebih tinggi. 

Itulah yang menjadi harapan kita semua, mencapai cita-cita bersama yaitu masyarakat memajukan dan mencerdaskan bangsa. Semua dampak dari kerjasama para diaspora. Diaspora Indonesia atau disebut juga orang-orang Indonesia yang berada di perantauan, merupakan istilah yang disematkan kepada orang-orang Indonesia yang menetap dan beraktivitas di luar negeri. 

Penyebutan tersebut berlaku bagi orang-orang yang lahir di Indonesia dan berdarah Indonesia yang menjadi warga negara tetap ataupun menetap sementara di negara asing. Sepak terjang orang Indonesia di negeri seberang membuat mereka menjadi aset bangsa yang potensial. Kaum diaspora menjadi komunitas yang memiliki karakteristik unik karena keunggulan mereka yang terbiasa bersaing dalam kompetisi global.

Wapres Jusuf Kalla menyambut baik kegiatan pertemuan tahunan Diaspora Indonesia dan berharap komunitas ini menjadi elemen solid yang turut memperkuat posisi Indoensia di kancah internasional. Beliau berharap pertemuan semacam ini tidak hanya sebatas temu kangen, tapi juga membuat agenda bersama yang kongkret. 

Agenda yang dimaksud Wapres Jusuf Kalla adalah bagaimana ke depan Diaspora Indonesia bisa berkontribusi lebih intens dengan bersinergi bersama pemerintah dan swasta. Mengamati perkembangan terkini akan dinamika dunia, membuat Diaspora Indonesia tampil sebagai kelompok masyarakat yang berpeluang berperan strategis dalam mendukung kemajuan bangsa. Ssalahsatunya, Diaspora Indonesia dapat berperan turut membuka peluang lapangan kerja agar lebih banyak lagi orang Indonesia berprestasi di luar negeri.

The Indonesian Diaspora Network (IDN), bekerjasama dengan the Indonesian Diaspora Business Council (IDBC) dan Indonesian Diaspora Foundation (IDF), menyelenggarakan the 4th of Congress of Indonesian Diaspora (CID) Global Summit 2017 pada 21-22 Agustus 2017 di Jakarta. Ini adalah Kongres Global pertama yang dilakukan IDN dan diaspora di seluruh dunia.

Komentar