Solusi Haji dan Umrah Dengan AMITRA


pembiayaan syariah

Produk Amitra Syariah Financing di antaranya pembiayaan perjalanan religi. Amitra melayani pembiayaan haji reguler dan haji plus serta umrah reguler dan umrah plus. Namun, salahsatu syarat haji adalah mampu. 

Mampu Dengan Cicil

Bagaimana ketika kita berhaji lewat pembiayaan? Keingintahuan ini mengemuka dalam sesi tanya jawab di  One Day Seminar “Perkembangan Ekonomi Syariah & Jurnalistik Kreatif Zaman Now”, Auditorium Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat (9/3/18). 

Hadir sebagai narasumber dalam seminar tersebut, Sub Departemen Head Amitra Syariah Financing Rasidin Ali Firmansyah. Rasidin mengutip pernyataan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Ada dua pengertian “mampu” dalam berhaji. Mampu secara tunai maupun secara menyicil.

“Mengutip pernyataan DPS, yang namanya haji dan umrah hanya bagi yang mampu. Mampu itu ada dua; mampu secara cash dan menyicil. Yang kita sasar adalah orang mampu secara menyicil,” sebutnya.

Dengan pembiayaan ini, orang yang ingin pergi haji dan umrah jadi punya pilihan lain yang memudahkan. Sebelumnya orang harus menabung lebih dulu untuk bisa pergi haji. Sementara untuk mendapat porsi haji pun harus mengantri lama.  

“Kalau menabung,orang tersebut akan lebih panjang untuk mendapat porsi haji. Maka kita biayai dulu supaya mereka sudah dapat porsi. Dengan berjalan waktu, mereka menyicil ke kita untuk membayar angsuran,” imbuhnya.   

Akad Amitra Syariah Financing untuk produk pembiayaan haji dan umrah adalah kafalah bil ujrah. Kafalah adalah akad di mana Amitra sebagai kafil (penjamin) memberikan dana kafalah (talangan) biaya pendaftaran haji kepada nasabah sebagai pihak yang berutang (makful 'anhu) kepada pihak ketiga (makful alaih) yaitu Kementerian Agama, dengan dikenakan biaya  (upah/ ujrah).

Lama tenor atau angsuran adalah 3-60 bulan. Sementara untuk pembiayan umrah menggunakan akad murabahah (jual beli) dengan lama angsuran 3-36 bulan.

Seperti dilansir Kontan (1/1/18), Presiden Direktur Amitra Zulkarnaen Prasetya mengungkapkan, Amitra akan merangkul lebih banyak lagi travel agent.  Sampai saat ini  sudah ada 89 biro perjalanan yang bekerjasama dengan Amitra. Pada tahun ini diharapkan bisa bertambah mitra menjadi 100-125 biro travel.

Selain pembiayaan haji dan umrah, Amitra juga melayani pembiayaan logam mulia sebagai investasi di masa depan. Pembiayaan ini mengunakan akad murabahah. Layanan pembiayaan AMITRA salahsatu member dari FIFGROUP yang merupakan anak perusahaan ASTRA ini juga melayani pembiayaan hewan dan/ atau paket aqiqah dengan akad murabahah.

Rasidin menuturkan, tiap produk Amitra yang dijual, selalu dikawal DPS utuk menjaga kesesuaian syariahnya.  Dewan Pengawas Syariah yang duduk di Amitra merupakan unsur dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). 

Dewan ini yang bertanggung jawab akan semua produk pembiayaan Amitra agar selalu berjalan sesuai koridor syariah. Anggota DPS Amitra di antaranya Endy M. Astiwara dan Aminudin Yakub. Keduanya merupakan anggota DSN-MUI.


Perkembangan Keuangan Syariah

Mengutip Kumparan (21/10/17), menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini Indonesia adalah negara dengan total aset keuangan syariah terbesar ke-9 di dunia. Namun posisi Malaysia masih mengungguli  Indonesia dengan menempati peringkat ke-3 di dunia.

Peringkat  10 besar negara dengan aset keuangan syariah terbesar di dunia:

1. Arab Saudi,
2. Iran,
3. Malaysia,
4. UAE,
5. Qatar,
6. Kuwait,
7. Bahrain,
8. Turki,
9. Indonesia,
10. Bangladesh
  
Kendati demikian, Indonesia dengan populasi muslim terbesar ketiga punya potensi dan peranan besar dalam pasar keuangan syariah global. Indonesia diprediksi akan mengalami ekspansi keuangan syariah global, beriringan bersama Malaysia, Pakistan, dan Bangladesh.

Sementara di dalam negeri, mengutip Republika (27/10/17), data OJK mengungkapkan  pangsa pasar (market share) keuangan syariah secara nasional meningkat signifikan. Yaitu tercatat mencapai 8,01 persen per Agustus 2017 dibanding posisi pada akhir 2016 yang hanya 5,3 persen.

Dengan perkembangan menggembirakan ini, Amitra pun makin optimistis menatap kinerja dengan membidik perolehan pembiayaan sebesar Rp 410 miliar atau tumbuh 25% dari realisasi tahun 2017.

Potensi ini harus terus diperkuat dengan selalu meresonansi sistem keuangan syariah kepada masyarakat luas. Apalagi sistem ini bersifat universal, jadi siapapun bisa mendukung dan berperan serta.  

Dalam konteks tersebut, seminar satu hari ini merupakan rangkaian kegiatan AMITRA ke berbagai kampus ternama se –Jabodetabek. Roadshow yang mengabarkan kebaikan dan keunggulan dari sistem ekonomi syariah. Program ini juga menjadi salahsatu ajang AMITRA Writing Competition, yaitu lomba menulis yang berhadiah total 10 juta rupiah. 

Komentar