Sketsa Romantika Mahasiswa di Film Koboy Kampus

press screening mnc pictures
dok. pribadi

Kelar Dilan, apa lagi? Kawan perlu tonton karya anyar si imigran dari sorga. Biopic musikal yang mengisahkan lika-liku masa berkuliah Pidi Baiq di Institut Teknologi Bandung (ITB). Penasaran mengapa dia peringatkan kita jangan ke Jatinangor terjawab sudah.

Cerita Di Tiap Lagu

Mengetahui Jason Ranti yang memerankan Pidi saja sudah memantik gairah saya ingin segera duduk di sofa empuk studio sinema yang menggelar press screening film ini. Apalagi ditambah full cast bintang-bintang muda yang turut meramaikan, termasuk penyanyi muda menjanjikan; Danilla Riyadi.

Saya sering pantengin kanal youtube yang mengalirkan magis Jason Ranti di atas panggung. Jeje bagai pendongeng ulung yang membius ribuan pendengarnya lewat petikan gitar meningkahi lirik-lirik ajaibnya. 

Kerapkali teringat masa jaya Iwan Fals dan Doel Sumbang di tengah durasi. Lalu kembali ke Jason yang tawarkan tema segar lebih akrab di telinga anak milenial.

Tak heran jika Pidi Baiq langsung menjatuhkan pilihan ke papa folk n’ roll untuk memerankan dirinya di film “Koboy Kampus”. It’s like he was born to play the front man of The Panasdalam. 

Bawaan Jason yang santai, semua akan baik-baik saja, namun menggelora api kreatif ini cukup mewakili keingintahuan kita seperti apa sepak terjang pencipta Dilan di bangku kuliah dulu.

Penulis naskah dan sutradara Tubagus Deddy ceritakan proses perjalanan Koboy Kampus mulai dari obrolan kecil bersama Pidi Baiq hingga digarap serius. 

Waktu bertemu di 2013, Deddy tertarik menyimak cerita di balik terciptanya  lagu-lagu the Panasdalam. Saat itu belum terpikir ide membuat film, hingga bertemu lagi di tengah meledaknya film Dilan.    

“Kenapa sih lagu ayah seperti itu liriknya? Pasti ada proses aneh dalam penciptaanya. Akhirnya ngobrol. Sampai Ayah bikin Dilan, lalu ketemu lagi, ternyata di balik itu banyak sketsa-sketsa yang sangat menarik,” imbuhnya dalam Press Conference Koboy Kampus usai tayang khusus media, Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta (18/7/19)    

Banyak cerita waktu kuliah, salahsatu yang dahsyat apalagi kalau bukan gagasan mendirikan negara sendiri. Pidi cs memproklamirkan Negara Kesatuan Republik The Panasdalam sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan orde baru. 

Selanjutnya, hidup makin degup lewat  lagu-lagu asik seputar kritik sosial serta romantika kuliah di ITB dan Unpad.

Dari pertemuan itu mereka sepakat untuk mengangkat romansa masa kuliah dalam film. Bersama Pidi, Deddy mematangkan ide dan menguatkan kerangka cerita. Seperti dituturkannya, ada proses kreatif penulisan yang beda dan lain dari biasanya.

“Saya tantang, bagaimana penulisan skenarionya? Karena kisah Ayah seperti sketsa, mozaik, kita jalin jadi suatu cerita. Proses penulisannya tidak seperti penulisan skenario film yang pernah saya tulis sebelumnya,” kenang Deddy.

Tidak mau ambil pusing, Pidi mantapkan Deddy untuk menulis naskah dengan menyuguhkan tiap sketsa kejadian dirangkai lagu-lagu tematik, yang kemudian dirajut menjadi sebuah film. Aransemen musiknya pun direkam serius dengan melibatkan sekitar 20 musisi asal Bandung.

Jadi bagi yang suka lirik nakal dan menyentil khas the Panasdalam dipadu gaya nyanyi ekspresif-nya Jason Ranti, jangan lewatkan Koboy Kampus tayang serentak 25 Juli 2019 di bioskop-bioskop negeri kita tercinta. 

Wabilkhusus bagi yang masa kecil, remaja, hingga kuliah di era 90-an akan nostalgia kembali mendapati bertebaran ikon-ikon pop khas di masa itu. Jadi mengenang lagi kisah klasik yang pernah ada, lalu tanpa sadar bergumam wah, itu dulu gue banget. Apa saja easter egg-nya? Tonton sendiri saja, yaa.

Peran Anfa Safitri sukses mencuri perhatian dan memancing mesem hingga tergelak. Menertawakan polah Rianto yang padahal tidak beda jauh dengan tingkah saya dulu susah-payah mengejar pujaan hati. 

Alangkah menark jika cerita Koboy Kampus juga hadir dalam bentuk serial televisi, karena satu jam tidak cukup memotret petualangan jenaka mahasiswa-mahasiswa warga negara fiktif ini.     


Karya Kolaborasi

Jumpa pers dihadiri lengkap para bintangnya; Ricky Harun (Ninu), Bisma Karisma (Deni), David John Schaap (Erwin), Miqdad Addausy (Dikdik), Feni JKT48 (Nia), Christina Collondang (Santi), Ucup Anfa Safitri (Rianto), Steffi Zamora Husen (Rosi), dan Jennifer Lepas (Inggrid).

Hadir juga perwakilan dari MNC Pictures, di antaranya Head of Promo MNC Pictures Chandra Sapta Surya, dan Head of Business Development MNC Pictures Roy Rahmatullah.

Film Koboy Kampus merupakan kolaborasi antara MNC Pictures dan Enam Sembilan Production. Untuk bidang hiburan, perusahaan yang memiliki core business pertambangan ini sebenanya sudah lebih dulu terjun menggelar konser-konser musik di daerahnya.

Sebagai pemain baru di kancah perfilman Indonesia, perusahan asal Kalimantan Selatan ini berharap karya bersama ini bisa menyuguhkan yang terbaik untuk para penikmat sinema tanah air.
   
“Ini event pertama kita menangani film sekelas nasional. Hari ini kita merambah ke Jakarta dan memproduseri film, kerjasama bareng mas Pidi Baiq dan MNC Media untuk distribusinya,” sebut Direktur 69 Production Rois Sunandar H. Maming.

Mendapati kerja sama apik ini, Head of Movie MNC Pictures Monda Cakra Gama sampaikan, ke depan MNC Pictures akan sering mengandeng banyak produser, sineas, dan penulis naskah untuk bersama menelurkan film-film berkualitas di masa mendatang.

“Kami bersyukur ada perusahaan sharing visi yang sama. Ke depan, MNC akan sering kerjasama dengan berbagai filmaker dan scriptwriter. Kami mengundang bagi yang punya cerita atau konsep. Mari berkolaborasi. Seperti halnya dengan Enam Sembilan  Production, semoga kerjasama ini bisa berlanjut,” harapnya.

Monda mengaku, MNC Pictures punya cukup stok feature film yang mengantri hingga 2022. Jadi tunggu saja tanggal mainnya, movie buffs.

mnc pictures dan enam sembilan production

Luput Dilan, Raih Koboy Kampus

Produser Koboy Kampus Budi Ismanto ungkapkan keinginan Enam Sembilan Production yang awalnya ingin menggarap Dilan, karena salahsatu petinggi perusahaan tersebut, Produser Eksekutif Mardani H. Maming merupakan fans berat Pidi Baiq dan the Panasdalam.

“Pak Mardani salahsatu penyuka lagu-lagu the Panasdalam. Kami nawarin, ada tidak cerita yang lain dari ayah (panggilan akrab Pidi Baiq-red)  yang bisa kita filmkan?. Mas Deddy (sutradara-red) ngasih lampu ijo. Di 2018 mulai proses,” ujarnya. 

Karena minim pengalaman, lanjut Budi, khusus film Koboy Kampus, perusahaan yang pernah mendatangkan Sabyan ke Kalsel ini menggandeng Bianglala Entertainment yang dikenal menelurkan film Koki-Koki Cilik.