Jangan Hanya Keluhkan Budaya Baca Rendah

budaya baca indonesia rendah

Jangan bilang budaya baca orang Indonesia rendah. Jika belum ikut hadirkan bacaan berkualitas. Daripada mengeluh, baiknya kita dukung gerakan literasi. Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando sampaikan dalam Gemilang Perpustakaan Nasional Tahun 2018, Kemayoran, Jakarta (6/9/18).


Pertemukan Buku dan Pembaca

Buku yang cocok untuk satu orang belum tentu tepat bagi orang lain. Pak Syarif sering sampaikan hal ini kepada rekan-rekan akademisi perihal rekomendasi bacaan. 

“Jangan Anda rekomendasikan buku untuk meraih gelar doktor kepada teman-teman, saudara kita di pedalaman. Yang jadi pedagang kaki lima, tukang gerobak,” imbuhnya.

Di sinilah tugas perpustakaan mempertemukan orang dengan bacaan yang tepat dan sesuai kebutuhan. Memastikan masyarakat  dari berbagai latarbelakang mendapatkan akses informasi perpustakaan. 

Khususnya buku ilmu terapan, how to, dan teknologi tepat guna. Buku seperti tema cara bercocok tanam, tips budidaya, panduan merakit, dll. Jenis buku yang memberi nilai tambah dan meningkatkan kapasitas pembacanya.

Seorang petani butuh buku yang berguna dan mendukung aktivitasnya. Seorang pedagang perlu buku yang berisi tips efektif berdasarkan pengalaman usaha. Seorang siswa ingin buku yang sesuai minat dan kesukaannya. 

Ketersediaan buku menjadi tantangan tersendiri. Kepala Perpusnas ungkapkan, perbandingan yang timpang antara populasi penduduk dan jumlah buku. Di kota-kota besar, rasio antara jumlah penduduk dengan buku yang terbit: 1 buku ditunggu 10 ribu orang. Sedangkan di daerah pedalaman, rerata 1 buku ditunggu 15 ribu orang.

Karena itu, Perpusnas  menggandeng seluruh civitas akademi, profesional, para penulis  dan penerbit untuk mengupayakan kehadiran buku-buku yang sesuai kebutuhan masyarakat. Karena esensi sejati kemerdekan tidak sebatas pernyataan proklamasi yang biasa kita rayakan tiap 17 Agustus. Ada hal fundamental dari aktivitas literasi.

“Yang paling fundamental bagaimana tiap orang mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan itu dia merdeka untuk berdiri di atas kaki sendiri, mengelola potensi sumberdaya,” jelasnya.

Jadi, budaya baca kita rendah, bukan karena masyarakat malas atau faktor pendidikan semata. Boleh jadi juga karena belum cukup tersedia buku yang dianggap perlu dibaca. 

gemilang perpustakaan nasional 2018

Penerima penghargaan Gemilang Perpustakaan Nasional Tahun 2018:

Kategori Lomba Bercerita SD/MI Tingkat Nasional
Juara 1: Rr. Nadia Marfath Khairunisa (D.I. Yogyakarta)
Juara 2: Candra Rayan Wakombar (Papua Barat)
Juara 3: Aqila Nailatul Izzah (Sulawesi Selatan)

Kategori Buku Terbaik Tahun 2018 Bidang Fiksi Anak
Juara 1 (Kategori SD): Queen Aura – Lili & Lyliu: Petualangan Seru di Desa
Juara 1 (Kategori SMP): Aisyah Dian Azhar – Pelangi Cinta
Juara 1 (Kategori SMA): Vira Ayu Safila – Dia

Kategori Perpustakaan SLTA Terbaik Nasional
Juara 1: SMAN 1 Wonosari Gunung Kidul (D.I. Yogyakarta)
Juara 2: MAN 2 Wonosobo (Jawa Tengah)
Juara 3: SMA Cendana Pekanbaru (Riau)
Kategori Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik Nasional

Klaster A
Juara 1: Perpustakaan Gampingan Gemar Membaca Desa Gampingan, Jawa Timur
Juara 2: Perpustakaan Muda Bhakti Desa Ngablak, Jawa Tengah
Juara 3: Perpustakaan Pustaka Desa Wukirsari, D.I. Yogyakarta


Klaster B
Juara 1: Perpustakaan Nagari Membaca Saok Laweh, Sumatera Barat
Juara 2: Perpustakaan Lentera Buana Desa Tanjung Anom, Bengkulu
Juara 3: Perpustakaan Sumber Ilmu Desa Puuroda, Sulawesi Tenggara

Klaster C
Juara 1: Perpustakaan Tresno Budoyo Desa Sabung, Kalimantan Barat
Juara 2: Perpustakaan Desa Tunggaling, Sulawesi Tengah
Juara 3: Perpustakaan Banua Kayyang, Kelurahan Tinambung, Sulawesi Barat

Kategori Pelestari Naskah Kuno

Kategori Lembaga:
Perpustakaan Pesantren Tanoh Abee, Kab. Aceh Besar, Aceh
Perpustakaan Keraton Yogyakarta, D.I. Yogyakarta
Perpustakaan Pakualaman, D.I. Yogyakarta
Yayasan Pendidikan Islam Dalampagar, Martapura, Kalimantan Selatan

Kategori Perorangan:
Abdul Kadir Daeng Rate, Desa Laikang, Makassar, Sulawesi Selatan

Kategori Pustakawan Berprestasi Terbaik Nasional
Juara 1: Anang Fitrianto S. Nugroho (D.I. Yogyakarta)
Juara 2: Santoso Mahargono (Jawa Timur)
Juara 3: Tunardi (Jawa Tengah

Kategori Birokrat
Kahiria Ulfah (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Luthfillah), Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Warkina (Inisiator Gerakan Sadar Baca), Cirebon, Jawa Barat
Sri Hartati (Perpustakaan Bukuku Guruku), Sragen, Jawa Tengah
Syaifudding Gani (Pustaka Kabanti), Kendari, Sulawesi Tenggara

Kategori Birokrat
Jenderal Polisi Tito Karnavian (Kapolri)
Awang Faroek Ishak (Gubernur Kalimantan Timur)
Chusnunia Chalim (Bupati Lampung Timur)
Ferdian Andreas Lacony (Wakil Bupati Pali)

Kategori Media Massa
Harian Analisa (Sumatera Utara)
Harian Bali Post (Bali)

Kategori Lifetime Achievement
Dr. Sulistyo Basuki, M.A, M.SLS., Ph.D

Komentar