Pada Oktober lalu, World Resources Institute (WRI) mengeluarkan 10 peringkat kebiasaan pro iklim yang berpotensi mengurangi emisi.
World Resources Institute
Penulis Buku ๐๐น๐ถ๐บ๐ฎ๐๐ฒ ๐๐ฐ๐๐ถ๐ผ๐ป ๐ญ๐ฌ๐ญ Nadia Sofia Habibie memamparkan hasil riset WRI perihal 10 perilaku yang paling berdampak pada iklim.
Ada tiga sektor yang disajikan, yakni transportasi, pangan, dan energi. Peringkat paling atas ditempati sektor transportasi yakni shift to car free.
“Nomor 1 ‘Go Car Free’, kedua ‘Fly Less’, nomor 3 ‘Shift to Renewable Home Energi’, peringkat 4 ‘Switch to EV or Hybrid Car’, dan nomor 5 ‘Go Vegan’,” tuturnya dalam Peluncuran Buku ๐๐น๐ถ๐บ๐ฎ๐๐ฒ ๐๐ฐ๐๐ถ๐ผ๐ป ๐ญ๐ฌ๐ญ: Indonesia’s Guide for Newbies, Ahad 16 November 2025, Creative Space Gramedia Jalma, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dari 5 besar, tiga di antaranya adalah aspek transportasi. Peringkat berlanjut ke 6 hingga 10 antara lain ada ‘walk, bike or take transit more’, ‘make energi-efficient innovations, ‘use clean cooking equipment’, ‘go vegetarian’, dan ‘shift driving habits’ (e.g. carpooling).
Tidak semua perilaku “hijau” punya dampak sama. Menurut WRI, ada perilaku dengan dampak sangat besar (contoh: berhenti menggunakan mobil bensin atau mengurangi penerbangan), dan ada yang relatif kecil (misal; komposting).
Untuk menciptakan perubahan besar dalam emisi, WRI menekankan pentingnya kombinasi antara tindakan individu, dukungan kebijakan, dan perubahan sistemik. Menurut WRI, selain edukasi, alat perubahan perilaku yang paling efektif juga mencakup choice architecture, dan komitmen.
Lingkungan, dan struktur iklim pilihan sangat menentukan apakah orang akan memilih perilaku yang ramah iklim.
Sekretaris Dewan Pengurus The Habibie Center ini mengatakan, rangkaian kebiasaan tersebut akan berdampak signifikan bila dilakukan secara komunal. Ada banyak aksi hijau yang bisa diterapkan untuk perubahan nyata.
Hadir juga Aufar Satria, sesama penulis Buku ๐๐น๐ถ๐บ๐ฎ๐๐ฒ ๐๐ฐ๐๐ถ๐ผ๐ป ๐ญ๐ฌ1: Indonesia’s Guide for Newbies. Buku ๐๐น๐ถ๐บ๐ฎ๐๐ฒ ๐๐ฐ๐๐ถ๐ผ๐ป ๐ญ๐ฌ1 diterbitkan oleh The Habibie Center, dan Society of Renewable Energi (ISRE).
๐๐น๐ถ๐บ๐ฎ๐๐ฒ ๐๐ฐ๐๐ถ๐ผ๐ป ๐ญ๐ฌ๐ญ
Buku ๐๐น๐ถ๐บ๐ฎ๐๐ฒ ๐๐ฐ๐๐ถ๐ผ๐ป ๐ญ๐ฌ๐ญ diluncurkan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai perubahan iklim serta keterkaitannya dengan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia.
Buku ini menekankan, penanganan isu iklim tidak hanya berkaitan dengan pelestarian lingkungan, tapi juga menjadi katalis peluang inovasi, daya tahan, dan kesejahteraan jangka panjang.
Ada tiga karakter; Susi, Nabil, dan Lily dalam buku Climate Action 101 yang mewakili beragam latar belakang anak muda Indonesia. Kehadiran karakter itu sekaligus menjadi panduan yang akan menemani perjalanan belajar pembaca.
Susi berasal dari Bugis dan tinggal di Bandung, Jawa Barat. Minatnya meliputi perubahan iklim, dan kehidupan laut. Mempunyai sifat forward-thingking, Susi mendirikan organisasi kepemudaan yang berkhidmat pada advokasi kelautan.
Nabil
bekerja sebagai seorang profesional di sebuah perusahaan multi nasional. Bermukim
di Jakarta, Nabil tertarik pada
kebijakan publik, dan aktivitas digital. Lily adalah seoran guru yang tinggal
di Ternate. Bersemangat community-driven, Lily berfokus pada perubahan
iklim terhadap degradasi lingkungan.

Posting Komentar untuk " Ini Dia 10 Perilaku Paling Berdampak untuk Iklim"