Konferensi dan pameran transformasi digital terbesar di Indonesia; Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX) digelar untuk ketiga kalinya.
Kita mau ke mana? Mau ke
mana kita? Ke mana mau kita. Selama masih bisa bebas meski sekilas, dari rutinitas berposisi
tugas, berpolusi buas, menuju hamparan segar hijau luas. Keluar, bubar sebentar, untuk
nanti kembali berputar, memutar ke arah yang mengantar kita, ke lokasi menawan
rekomendasi kawan, untuk wan dan puan sepanjang mata memandang. Sebab lama di
kandang menumpulkan kuku, tak lagi kokoh dan kukuh, limbung terhuyung, tak
sedang teguh, melemahkan paruh, membuncitkan perut, pengap, kerap
menguap, menjadi gagap lantas tak siap, hingga terlupa sigapnya
sayap. Maka terbanglah, bujang, terbang. Jemput jamanmu.
Manusia
berkata, manusia adalah mikrokosmos di makrokosmos. So, sebelum gembos,
mendekompos, akibat terlalu los di medsos nge-post, kita yuk
temukan kembali diri, fisik dan mentali,
temali tali erat saling simpulkan jadi. Kita yang menyempil, kecil tak berdaya di jagat raya, bisa
membesar, tak berhenti di selasar, bila kita mau, belajar, sinau cahaya yang menerang
penyelam alam, malam direguk, di lekuk udara, salam saudara yang mengudara zikir,
pikir, mikir misi manusia di atas bumi yang tak lagi merekah malah makin
membelah.
Terserah
mau searah atau berpisah, nyatanya tah kita masih betah. Sudahlah selama ini sempat
kita hanya berkumur lalu kabur, lompat ditunggang waktu langsung ke jalur,
mengumpul umur, membuang ke jalan, di jalan digiring bergelung tas, padahal
bisa bebas kita meski sekilas, dari rutinitas berposisi
tugas, berpolusi buas, menuju hamparan
segar hijau luas.
Kita sama sadar, hanya
belajar di kampus hingga papan dihapus, sampai malam ditutup belumlah cukup.
Satuan Kredit Semester, email-blaster
bahan master, disalin-pilin, sejauh ini
belumlah cukup, memang tidak kan cukup. Kan kita menuntut dari buaian hingga
maut menjemput. Jadi perlu ditambah dari yang ditetapkan sudah. Tambah
"SKS", dapatkan puncak di cisarua, vila nan sejuk merasuk,
pohon-pohon tinggi, taman luas pas plus kolam renang lagi. Yang kerap dihujani kita
datangi, songsong matang inspirasi. Esensi yang luar biasa, di luar beda dari yang
biasa datang dari sebatang dua batang di samping pantri.
Ini adalah catatan pendek
sepanjang perjalanan mahasiswa STIE Widya Persada untuk akhirnya tunai di puncak asri. Ini merupakan kegiatan
mengisi “KRS”; belajar, bermain, berdoa, dan memberi. Waktu kita berkupas
gagas. Altar kita melingkar api, menyala hidup di unggun kayu,
yang menghangatkanmu juga diriku. Sampai saling terbuka hasrat yang ingin,
berdingin gerimis, ditulis tangis di bawah bulan, hidup kan bukan sekadar jalan.
Maka
mari bergantian, berikan yang terbaik untuk malam, selama kobar masih membakar,
sepanjang kayu masih untukmu juga untukku, Seakan esok tak kembali pagi. Jadi
mari berdiri separuh malam, bersimpuh melangit kalam, memohon ampun, dituntun
di lapis demi lapis lantun.
Adakah yang palingyummydari hanya semangkuk mi yang lekas basi,
karena dimasak bersama ceria, disantap dengan tawa? Adakah yang lebih bebas
dari sekadar mandi bola lempar tendang main hujan? Agak berlebihan ya kawan? Tapi
andai kau di sini, kami tak sanggup menutupi, degap degup riang di hati. Terima
kasih sudah berkenan dan mengijinkan kami. Lain kali, mungkin kami menjemputmu,
dan aku dalam kita bercerita lagi.
Berikut kami tuliskan berbagai penggunaan dan contoh kalimat simple present tense dan present continuous tense. Bahan ini disarikan dari buku Practical English Grammar (AJ Thompson & AV Martinet ). Semoga dapat membantu pembaca budiman dalam mempelajari bahasa Inggris.
Berikut kami sajikan perbedaan antara kalimat bentuk Past Perfect dengan Present Perfect. Kami juga masukkan perbedaan antara Present Perfect Continuous Tense dengan Past Perfect Continuous Tense. Sebagian bahan kami sarikan dari buku Practical English Grammar (AJ Thompson & AV Martinet ). Semoga berfaedah untuk mempelajari bahasa Inggris.
Islam adalah rahmatan lil ‘alamin; membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Maka, ekonomi syariah tidak hanya untuk umat Islam semata. Ia juga membuka peluang kerjasama dengan umat agama lain.
Komentar
Posting Komentar