Muharam Marzuki, Ph.d Direktorat Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI melanjutkan kegiatan penyusunan Ensiklopedia Pernikahan . Pembahasan bertajuk “ Penguatan Sinergitas Kelembagaan Bimbingan Perkawinan” yang digelar pada 9-11 November 2020 di Bandung, Jawa Barat
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Indonesia Peringkat Kedua TBC di Dunia? Kita Evaluasi
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Dalam Global Tuberculosis Report 2017 oleh
WHO, disebutkan Indonesia menempati peringkat kedua terbanyak penderita
Tuberkulosis (TBC) di dunia. Benarkah demikian? Simak sambutan Deputi Bidang
Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI
Sigit Priohutomo mewakili Menko PMK RI, Puan Maharani dalam Puncak Hari
TBC Sedunia Tahun 2018 "Peduli TBC Indonesia Sehat", Lapangan
Silang Monas, Jakarta (24/3/18).
Daulat Data
Laporan TB Dunia tersebut menyebutkan, 5 negara yang memiliki jumlah terbesar
kasus TB pada 2016 adalah (dalam urutan menurun) India, Indonesia, Cina,
Filipina. dan Pakistan. Kelima negara tersebut menyumbang 56% dari total
global. Dari ketiganya; Cina, India dan Indonesia menyumbang 45% dari kasus
global pada 2016.
Pak Deputi menegaskan, meski sekadar
menyajikan data yang akurat terkait jumlah penderita TBC di tanah air,
Indonesia juga harus berdaulat dan mandiri.
“Kita kurang apanya untuk penanggulangan
tuberkulosis? Kita mesti mengevaluasi kembali. Apa betul kita nomor dua di
dunia. Kita harus bisa berdaulat, mandiri, dan punya kepribadian dalam sekadar
menetapkan berapa jumlah (penderita) tuberkulosis,” tandasnya.
Prihatin akan peringkat tersebut, Sigit
mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersama mengevaluasi. Sudah sejauh
mana kepedulian kita akan pencegahan dan penanganan penyakit paru-paru ini.
Kalau pun sudah sembuh, pengawasan dan
pendampingan terus berlanjut. Terutama rehabilitasi, menyakinkan apakah masih
meninggalkan gejala-gejala hingga penanganan bisa lebih baik dan maksimal
Maka, Sigit kembali mengajak seluruh
sektor kementerian untuk mengatasi masalah TBC. Tak ketinggalan mengajak
segenap unsur masyarakat, di antaranya tim penggerak PKK untuk peduli bersama.
Inilah salahsatu indikator kepedulian kita.
“Kurang enak kalau kita dikatakan kurang
peduli. Kurang melakukan upaya penemuan kasus itu. Capaian kita sangat rendah.
Prevalensi di kita masih sangat tinggi. Ini harus kita buktikan. Apakah betul
seperti itu adanya?” ujar Sigit.
Dalam
perhelatan hari peringatan itu juga diberikan alat kesehatan berupa Audiometri
dan Elektrokardiografi (EKG) yang diserahkan kepada 15 perwakilan RS yang
tersebar di sejumlah daerah.
Rumah sakit penerima bantuan itu yaitu: RSUP Persahabatan DKI Jakarta, RS Pusat
Infeksi Sulianti Saroso, DKI Jakarta, RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo
Cisarua, Jawa Barat, RSUP Hasan Sadikin Bandung Jawa Barat, RSUP Dr. Karyadi
Semarang, Jawa Tengah, RSUD Dr. Soetomo Surabaya Jawa Timur, RSUP Adam Malik
Medan Sumatera Utara, RSUP dr. M. Husein Sumatera Selatan, RSUD Zaenoel Abidin
Banda Aceh, RSUD Embang Fatimah Batam Kepulauan Riau, RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Riau, RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Sulawesi Utara, RSUP Wahidin
Sudirohusodo Makassar Sulawesi Selatan, RSUP Sanglah Denpasar Bali dan RSUD Dok
II Jayapura, Papua.
Hadir menyerahkan bantuan alat kesehatan, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek dan
Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.
Dalam upaya penyembuhannya, seperti diketahui, pengobatan TBC harus intensif
dan memakan waktu lama (6 hingga 8 bulan). Di tengah fase tersebut, sebagian
pasien kerap berhenti berobat sehingga kondisi drop.
Apalagi disebutkan terdapat efek samping dalam pengobatan. Yakni mengakibatkan
penurunan kualitas pendengaran si penderita. Dengan adanya alat kesehatan,
Sigit berharap segala efek samping bisa dideteksi dini sehingga dapat dilakukan
penanganan yang tepat.
Dalam peringatan tersebut dicanangkan gerakan TOSS (Temukan TB, Obati Sampai
Sembuh). Kegiatan juga semarak dengan stan pameran berbagai organisasi
dalam upaya pengendalian TBC, informasi dan edukasi, serta layanan gratis cek
kesehatan.
Dari puluhan lokalatih yang diikuti, pengetahuan ini kan saya terapkan selama hayat masih dikandung badan. Karena ini skill yang erat berurat nadi kehidupan. Uang bukan segalanya, tapi segalanya perlu uang. Kecerdasan mengelola keuangan jadi kunci pembuka pintu-pintu kemungkinan. Penulis berkesempatan belajar dalam Blogger Gathering Part 3 CNI dan Indonesian Social Blogpreneur (ISB) “SEO Zaman Now”, Pasar Festival, Kuningan, Jakarta (8/9/18).
mncpictures.com Siapa yang kangen 'dialog continuity' ala sinetron Preman Pensiun? Adegan nelpon saja bisa pancing tawa. Cuma dialog sederhana tapi sontak bikin gelak. Sudah 3 tahun kita tak menonton sitkom besutan tangan dingin Aris Nugroho ini. Tak perlu menunggu lagi, tuan dan puan. Tuntaskan rindu kita pada 17 Januari 2019 di bisokop kesayangan. Karena bakal tayang Film Preman Pensiun persembahan MNC Pictures
Tantangan pelestarian dan pengembangan bahasa salahsatunya adalah istilah bahasa asing. Hanya satu kata asing saja sudah bisa menggusur puluhan kosakata satu bahasa daerah. Demikian Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar sampaikan dalam Kuliah Tamu Leksikografi: Lanskap Leksikografis Tahun 2018 dan Perihal Penyusunan Kamus Mutakhir” , Aula Sasadu, Gedung Samudra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta (3/5/18).