Pengguna Arkademi Ketemu Jokowi di Temu Raya Prakerja

 

temu raya alumni prakerja di sentul bogor


Dibuka pertama kali pada 11 April 2020, sehari setelah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), program Kartu Prakerja bagai mata air di tengah gurun. Sekitar 164 ribu peserta diterima di gelombang pertama.

 

Bukan Pogram Belas Kasihan

Warga Indonesia antusias mendaftar dan berlatih hingga memperoleh insentif total Rp 2,550.000 per peserta. Pelatihan Prakerja menjadi kegiatan produktif di masa pandemi. Hingga hari ini, jumlah penerima Program Kartu Prakerja mencapai 12,8 juta orang dari 22 gelombang pendaftaran. Dua tahun bergulir, program Prakerja berlanjut ke gelombang 23 di 2022. 

Sungguh prestasi yang patut diapresiasi lewat ajang silaturahim akbar. Apalagi, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari ungkapkan, Presiden Joko Widodo sendiri yang meminta secara khusus digelar kopdar sesama alumni Kartu Prakerja. 

Jadilah pada Jumat 17 Juni 2022, sekitar delapan ribu alumni Prakerja mewakili 300 kota dan kabupaten se-Indonesia berkumpul di Sentul International Convention Center dalam Temu Raya #KitaPrakerja. Ajang selebrasi para alumni menggelorakan semangat membangun Indonesia. Tiap lembaga pelatihan Prakerja berbondong-bondong datang ke Temu Raya membawa kontigennya. 

Puji syukur penulis memperoleh kesempatan istimewa mengikuti Temu Raya Prakerja dalam rombongan Arkademi. Arkademi adalah suatu massive open online course (MOOC) platform karya anak bangsa. Arkademi mengkhususkan pembelajaran berbasis keahlian atau skill based learning yang diantarkan melalui kelas belajar dan kursus daring melalui aplikasi Arkademi berbasis aplikasi dan web.     

Penulis mendaftar program Kartu Prakerja di gelombang pertama tapi tidak lolos, Saya berhasil ikut program Prakerja di gelombang keempat pada Sabtu, 8 Agustus 2020. Kata Ibu Denni, Kartu Prakerja bukanlah program belas kasihan, karena kitalah yang berinisiatif mendaftar, ikut seleksi, dan menjalani pelatihan. Kitalah yang berikhtiar untuk berubah dan lebih baik.   

“Prakerja bukan program belas kasihan. Kalian sendirilah yang mendaftar dan berlatih dan ingin berbuat kemajuan. Saya bangga sama kalian. Jadi, aplaus untuk kalian semua,” tandas Ibu Denni yang disambut riuh tepuk tangan seluruh hadirin.   

Lebih lanjut, tutur Ibu Denni yang akrab dipanggil Ibunya Prakerja oleh Tim PMO, di Prakerja kita ingin memperbaiki pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kita punya growth mindset yang konsisten berupaya meningkatkan kapabilitas.

“Tidak ada yang namanya kata puas dan cukup. Kita semua adalah pejuang. So, welcome to the club, tigers!” sulut Ibu Denni yang kembali mengobarkan semangat kami beraplaus makin riuh lagi.     

Denni Puspa Purbasar dalam acara Temu Raya Prakerja


Pencapaian Program Kartu Prakerja 

Hadir juga dalam Temu Raya Prakerja, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto yang membeberkan pencapaian program Kartu Prakerja.   

Menurut Survei Evaluasi (2020-2022) dengan populasi >10 juta; Program Kartu Prakerja melayani masyarakat Indonesia di 514 kabupaten/kota, yang juga menjangkau 3,3 persen peserta penyandang disabilitas, dan 14 persen peserta belum tamat/lulus SD. Sebesar 30 persen peserta yang dulu menganggur sekarang bekerja, dan 70 persen peserta memanfaatkan insentif untuk modal usaha. Sekitar 89 persen peserta berhasil meningkatkan kompetensi, daya saing, produktivitas dan kewirausahaan.    

Menteri Airlangga mengungkapkan, program Kartu Prakerja merupakan program goverment to people (G2P) yang paling masif dibandingkan program serupa di negara-negara lain. Pencapaian ini sempat dipresentasikan dalam pertemuan UNESCO di Marrakesh beberapa waktu lalu. Kartu Prakerja dianggap mampu membekali warga negara menghadapi tantangan global terkait transformasi digital, green economy, dan life long learning.         

“Dari hampir seluruh negara yang memaparkan, yang paling siap dan sudah operasional, insya Allah dari Indonesia, Pak, melalui Kartu Prakerja,” jelas Menteri Airlangga di hadapan Presiden Jokowi.     

Merespon pencapaian tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi dan mengintruksikan agar pogram selalu dievaluasi guna menjawab tantangan terkini. Beliau juga berpesan agar kita selalu produktif di tengah kondisi prihatin global, di mana semua negara mengalami tantangan terberat yang sama.  

“Karena memang situasi dunia kini bukan situasi yang mudah. Semua negara mengalami kenaikan inflasi, kenaikan harga pangan, kenaikan harga bbm. Sehingga saya titip, semua harus produktif. Upscalling dan rescalling sangat penting bagi negara kita, dan kuncinya di sumber daya manusia,” pungkas Pak Presiden. 

Seperti biasa, di sela sambutan dan memberi arahan, Pak Jokowi memanggil beberapa peserta, alumni prakerja, maju ke podium untuk berdialog langsung. Pak Jokowi menyimak kesan mereka terhadap program Kartu Prakerja, Dan sesuai ekspektasi, suasana pun menjadi cair dan akrab diselingi polah jenaka para peserta yang diajak ngobrol santai tersebut. Ending-nya? Sukseslah mereka memboyong pulang sepeda,... dan laptop dari Pak Presiden. Selamats!              

Komentar