Saraf Kejepit Harus Dioperasi? Ini Kata Dokter Ortopedi RS Premier Bintaro

 

Blogger and Vlogger Gathering RS Premier Bintaro

 

Pada April lalu menjelang Idul Fitri, seorang rekan kerja menjalani operasi saraf kejepit. Sudah lama dia mengeluhkan rasa nyeri di bagian punggung bawah. Aktivitas dia memang lebih banyak melibatkan kinerja fisik. Syukurlah kini dia bisa kembali bekerja.  


Penanganan Non Operasi

Pertanyaannya, apakah pasien saraf kejepit harus menjalani operasi? Dokter spesialis bedah tulang dr. Omar Luthfi, Sp. OT. (K) Spine, mengungkapan, tidak semua pasien saraf kejepit harus dioperasi. Penanganan awal diberikan bagi pasien yang belum lama merasakan gejala saraf kejepit.    

“Tidak semua penderita saraf kejepit harus dioperasi. Kalau gejalanya baru muncul beberapa hari atau kurang dari satu minggu, ini adalah penanganan yang kita kasih,” sebut dokter Omar dalam Health Talk "Mitos dan Fakta Saraf Kejepit", Ahad 7 Agustus 2022, Ruang Krakatau, Gedung Annex 1, RS Premier Bintaro , Tangerang Selatan, Banten.  

Penanganan awal antara lain bed rest, analgetik, penggunaan alat bantu (korset), perubahan gaya hidup, dan program rehab medik oleh Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Istirahat penuh maksimal selama 2 hari. Kalau lebih dari dua hari, lanjut dokter Omar, biasanya otot akan “malas” dan pasien cenderung makin lemah dan makin sakit.  

Pasien juga diberikan obat pengurang rasa nyeri. Obat yang paling aman diminum adalah parasetamol. Pasien juga melakukan perubahan gaya hidup, yakni menjaga berat badan dan melakukan olah raga yang direkomendasikan, termasuk berenang dan yoga. dr. Omar tidak menyarankan olah raga yang bersifat high impact.      

Perawatan lebih lanjut, selain obat dan fisioterapi, dokter melakukan manajemen nyeri intervensif. Pada tahapan ini, pasien diberikan obat atau menjalani tindakan non operatif pada sumber penyebab sakit.  

“Kita kerjakan di kamar operasi, memasukkan jarum ke tepat di samping saraf. Ini tidak  bisa dikerjakan di poliklinik, karena tidak ada alatnya,” ujar Dokter Omar.  

Penanganan tersebut juga dikerjakan menggunakan USG supaya jarum yang disematkan tepat berada di samping saraf di mana terjadi penyempitan atau menyebabkan nyeri. 

Jadi, kapan seorang pasien saraf kejepit harus menjalani operasi? Dokter Omar memaparkan, operasi dilakukan ketika terapi konservatif gagal dilakukan selama lebih dari 6 minggu. Kedua, ketika masih terjadi kelemahan anggota gerak. Ketiga, apabila terjadi instabilitas atau gangguan bentuk tulang belakang. Terakhir, apabila dokter rmenemukan potensi terjadi kelumpuhan.        

health talk mitos atau fakta saraf kejepit
sumber: dr. Omar Luthfi, Sp. OT. (K) Spine


Nyeri Pinggang Tidak Selalu Saraf Kejepit    

Kendati demikian, tidak selalu keluhan sakit pinggang atau nyeri punggung bawah adalah saraf kejepit, tutur Dokter Omar. Struktur tulang belakang terdiri dari tulang, sendi di bantalan antara tulang belakang, sendi di belakang, dan saraf. Jika keempat bagian ini terganggu, maka bisa menyebabkan nyeri pinggang. Boleh jadi nyeri bukan karena saraf kejepit, tapi karena cedera di bantalan, di tulang atau sendi di belakang.  

Secara umum, penyebab nyeri punggung bawah dipengaruhi kondisi organ di sekitar tulang belakang. Organ-organ tersebut yaitu Musculogenic (Otot), Neurogenic (Kompresi Saraf), Spondylogenic (Struktur Tulang Belakang), dan Vicerogenic (Organ dalam, salah satunya  ginjal). Selain itu, faktor Psychogenic (Psikologis) juga dapat menyebabkan nyeri pinggang. Jadi, tidak selalu sakit pinggang disebut saraf kejepit. Saraf kejepit hanya satu bagian dari keluhan nyeri punggung bawah. Adapun gejala saraf kejepit ditandai nyeri yang menjalar hingga ke tungkai bawah, kesemutan dan mati rasa (baal), kelemahan gerakan tungkai, serta gangguan rangsang buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). 


MRI 3 Tesla Signa Pioneer RS Premier Bintaro

Teknologi Terkini MRI 3 Tesla 

Sebelum talk show, penulis berkesempatan melakukan hospital tour bersama rekan-rekan blogger dan vlogger. Kami merasakan pelayanan prima dan meninjau kelengkapan fasilitas di rumah sakit yang mengusung konsep destinasi wisata medis ini. Dalam sambutan health talk,  Manager Operation RS Premier Bintaro dr. Sammy Santoso sampaikan fasilitas unggulan di rumah sakit yang memiliki filosofi "People Caring for People" ini. RS Premier Bintaro memiliki lima center of excellence atau pusat layanan unggulan yaitu Stroke Center, Sport Clinic, Skin and Laser Clinic, Vascular Center, dan Spine and Orthopedic Center.  

Terkait perawatan pasien saraf kejepit, RS Premier Bintaro memiliki fasilitas kesehatan radiologi paling canggih yakni Magnetic Resonance Imaging (MRI) 3 Tesla Signa Pioneer. MRI teknologi terbaru ini berfungsi menghasilkan pencitraan anatomi di dalam tubuh, dari tungkai, tulang belakang, saraf, otak, perut, jaringan dan otot, hingga organ tubuh lainnya. Bahkan, mengimbangi perkembangan teknologi medis terkini, RS Premier Bintaro akan memiliki robot pintar untuk keperluan operasi.    

"Bahkan, nanti ke depan, kita punya robot juga, bukan robot darby, tapi robot  yang membantu dr. Omar mengoperasi," tandasnya.  

Robot Darby yang dimaksud dr. Sammy adalah rusa maskot Rumah Sakit Premier Bintaro yang wara-wiri menyambut pasien dan pengunjung. Darby menyediakan berbagai fitur interakti termasuk membuat janji pertemuan dengan dokter. Penampilannya yang unik kerap memancing keingintahuan anak-anak di lobi.   


Komentar