Kemajuan teknologi informasi juga memengaruhi profesi pustakawan. Menurut
Peneliti Putu Laxman Pendit, untuk mengimbanginya, institusi pendidikan,
pengajar, dan asosiasi profesi harus tetap ilmiah sekaligus fleksibel. “Tidak
meninggalkan aspek keilmuan. Tetap menjadi ilmiah. Juga membuat program yang sangat
fleksibel menjawab kebutuhan masyarakat,”
Pendidikan Vokasi
Putu mengungkap hal tersebut dalam Kuliah Terbuka Ilmu Perpustakaan dan Informasi: "Perkembangan Profesi Informasi dan Ilmu Pengetahuan Pendukungnya", Perpuskemdikbud, Jakarta (29/9/17).
Tidak meninggalkan aspek kelimuan dengan tetap memegang prinsip-prinsip keilmiahan, yakni cara meneliti, apa yang diteliti, bagaimana membuat teorinya. Kemudian memperluasnya menjadi multidisiplin dengan menerima komunikasi dan teknologi sebagai bagian dari ilmu Perpustakaan dan Informasi. Pendidikan profesi pun menjadi fleksibel dengan kehadiran program-program baru yang memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Juga membuat program-program yang sangat fleksibel. Sehingga judulnya bisa aneh. Tiba-tiba ada jurusan Record Management,” imbuhnya.
Untuk program-program yang fleksibel ini, pengetahuan dasar tentang teknik-teknik bisa diajarkan di jenjang vokasi. Menurut Putu, pendidikan vokasi menjawab tuntutan masyarakat terhadap pekerja profesional. Hanya saja transfer dari diploma ke sarjana masih kendala.
“Yang belum kita kerjakan adalah transfer dari diploma vokasi menjadi sarjana yang mungkin masih menyulitkan," sebutnya.
Selain kreatif lewat program di pendidikan vokasi, lanjut Putu, aktifkan juga peran asosiasi-asosiasi profesi pustakawan. Sehingga bukti-bukti kebutuhan ditemukan lewat masukan dari masyarakat.
"Bukti apa sebetulnya yang dibutuhkan. Ini sangat bergantung kepada keaktifan asosiasi profesi, pemerintah, dan apa-apa yang membantu kita menerima masukan,” jelasnya.
Maka, Putu mengajak asosiasi profesi pustakawan terus tumbuh
“Kita terus mengimbau asosiasi profesi harus tumbuh. Jangan ragu membuat asosiasi profesi yang namanya mungkin belum terpikir sekarang. Jangan lupa tugas anda mempromosikan anggota anda. Waktu itulah anda juga memerlukan relasi,” sarannya.
Pendidikan
vokasi atau pendidikan kejuruan adalah pendidikan tinggi yang bersifat
menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Pendidikan vokasi melingkupi
program pendidikan Diploma (diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4) yang
setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Lulusan pendidikan vokasi akan meraih gelar
vokasi/ gelar ahli madya.
Menekankan
pada keahlian praktikal yang dibutuhkan untuk langsung terjun ke dunia kerja,
membuat pndidikan kejuruan atau pendidikan vokasi berpeluang lulusannya dapat mudah
diserap dunia kerja. Pendidikan vokasi dengan satu program membahas topik yang
spesifik. Misal: Seni Kuliner Italia dan Prancis: Patisserie bagi yang mengambil konsentrasi
tata boga, atau Character Design Bago yang mengambil konsentrasi jurusan multimedia.
dan program studi lain sebagainya yang betul-betul memenuhi kebutuhan akan keahlian
praktikal.
Demi mengasah kemampuan, sebelum menamatkan program pilihan mereka, pendidikan
kejuruan biasanya mengharuskan mahasiswa untuk magang. Durasi pendidikan kejuruan
atau pendidikan vokasi yang sangat
bervariasi, menciptakan keefektifan dan efisiensi bagi peserta didik hingga
tidak memakan banyak waktu dan materi.
Tidak
teoritis langsung praktik
Pendidkkan
vokasi sangat cocok bagi yang menganggap megikuti kuliah dan menghadiri kelas itu
aktivitas yang membosankan. Anda bukan penggemar tugas kuliah atau mengerjakan
tugas yang dinilai lewat cara ujian. Mungkin anda bisa mempertimbangkan
pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi betul-betul melatih keahlian praktikal,
sehingga tidak membuang waktu dan keahlian pun lebih cepat dikuasai.
Banyak
pilihan
Institusi
pendidikan, baik itu universitas, kolese, politeknik, pusat pelatihan atau institusi-institusi
sejensi lainnya, menawarkan lebih banyak pendidikan vokasi dengan spesialisasi jurusan
yang bervariasi hal ini berbeda dari pendidikan gelar sarjana yang
sangat terbatas jurusannya.
Variasi pilihan program
Bagi
yang sudah mantap dengan apa yang ingin dikejar
sebagai karir masa depan, maka pendidikan vokasi sangat cocok untuk anda. Begitu
banyak pilihan bidang yang tersedia, mulai dari pariwisata dan perhotelan, teknik
otomotif, manajemen retail, desain interior pengembangan software, kuliner hingga penata rambut. Pendidikan
vokasi membahas topik yang lebih spesifik, dan berfokus pada keahlian praktikal
yang dibutuhkan peserta didik agar percaya diri terjun langsung ke industri. Berbeda
jika dibandingkan perkuliahan di universitas yang membahas topik yang lebih makro.
Komentar
Posting Komentar