Generasi Qurani Dimulai di Asy Syams Islamic School Bekasi



Dengan langkah percaya diri, kaki-kaki nan lincah itu menaiki panggung, berjejer rapi memasang formasi siap menari. Busana modifikasi antara baju adat Indonesia Timur dan setelan jilbab hitam menampilkan perpaduan ciamik. Sejurus kemudian kedelapan bocah perempuan usia taman kanak-kanak itu pun beraksi.


Akhlaq sejak dini

Berlatar lagu dinamis tema FIFA World Cup 2010, ‘Waka-waka’ oleh Shakira, menghentak riang mereka ikuti irama. Performa gadis-gadis mungil dari Madina Islamic School Galaxy ini sukses mengundang decak kagum peserta Open House Asy Syams Islamic School, Taman Heliconia, Harapan Indah, Bekasi (3/4/19).    

Sebelumnya, anak-anak laki dan perempuan dari Madina Islamic School Tebet berhasil menggugah para peserta untuk meresapi lantunan ayat suci al Quran dalam suguhan tilawah dan sari tilawah. 

Belum sempat sepenuhnya move on, kami kembali disuguhi penampilan apik.  Kali ini kita disuguhi atraksi karate kids dari Gojukai.

Surah An Nisa ayat 9 mengingatkan kita untuk menyiapkan generasi yang kuat. Jangan tinggalkan mereka sebelum bekali dengan iman dan takwa (Imtak) serta ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). 

Untuk urusan dunia, Rasulullah berikan peluang umat berkreasi dan berinovasi, termasuk di bidang pendidikan. Terlihat bagaiman anak-anak ini memperoleh pendidikan yang lengkap dan holistik, tak hanya pendidikan agama, juga keterampilan kontemporer seperti tarian dan seni bela diri.   

Menurut Bapak Hisyam Sulaiman dari  Asy Syams Islamic School, ada tiga nilai dasar yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Pertama, adab atau budi pekerti, Kedua, Al Qur’anul karim, dan, ketiga, jiwa kewirausahaan (entrepreneurship)

“Anak didik sejak awal sudah ditanamkan bagaimana berperilaku yang baik. Ini sangat penting karena Nabi kita justru diutus untuk liutammima makarimal akhlaq,” sebutnya.

Setelah penguatan adab dan akhlaq, anak  juga diberikan sumber inspirasi Al Quranul karim, mulai dari tahsin, atau mampu membaca dengan baik, tahfiz, tafsir, tadabbur, hingga kemampuan meraih hikmah dari Al Qur’an sebagai panduan, dan  petunjuk manusia mencapai tujuan yang baik.

Ketiga, yang tidak kalah penting dan kian relevan hari ini adalah nilai-nilai kemandirian. Bagaimana sejak dini, anak sudah diajari untuk brrdikari atau mampu berdiri di atas kaki sendiri. Tidak bergantung kepada orang lain, tapi tetap menjalin kerjasama.

“Tidak mengharapkan pertolongan orang lain, walaupun perlu kerjasama. Tapi tidak menggantungkan diri kepada pihak manapun kecuali Allah SWT. Itu tiga prinsip  yang harus ada dalam program pendidikan,” tandas Pak Hisyam.

Program-program pendidkan yang mengandung bobot dari ketiga nilai tersebut yang diberikan kepada peserta didik di Asy Syams Islamic School, baik di tingkat toddler atau balita, pendidikan anak usia dini (PAUD), dan Taman Kanak-Kanak.

Pendidikan berlanjut ke sekolah dasar, sekolah menengah pertama. Sekolah menagah atas hingga perguruan tingg, agar terbentuk generasi Qurani. Generasi Qurani adalah sumber daya insani yang memiliki pendidikan dan keterampilan dengan tetap mengukuhkan iman  

“Generasi ini, dalam diri tiap muslim, otaknya cerdas berpengetahuan. Imannya kuat menghunjam di dada yang mengokohkan berdirinya sebagai manusia,” imbuh Pak Hisyam.


Prinsip Berjamaah

Pak Hisyam juga ingatkan agar kita senantiasa menguatkan ukhuwah Islamiyah. Kata kunci yang tidak boleh dilupakan dalam mencapai cita-cita bersama, baik di bidang pendidikan maupun bidang-bidang lain. Prinsip berjamaah ini penting karena orang beriman itu bekerjassama dan  kemitraan; ta'awanu 'alal birri wattaqwa wa la ta'awanu 'alal itsmi wal 'udwan. 

Jadi sudah tepat sinergi kemitraan  Asy Syams Islamic School dengan Madani Islamic School. Kerjasama yang diwarnai kekompakan ukhuwah islamiyah. Itulah yang menjadikan umat ini kuat. Selanjutnya, kerjasama terjalin antara pengurus dan pengelola sekolah, orang tua murid dan masyarakat serta pemerintah.

Terkait dengan menjalin kemitraan, Rasulullah menyebutkan syarat tegaknya suatu negara yang ditunjang 4 pilar. Pertama bi’ilmil ulama (dengan ilmu ulama), kedua bi-adillatil umara (dengan keadilan para pemimpin/pejabat/pemerintah/penguasa).

Ketiga bisaqaawatil aghniyaa (peran para aghniya/orang-orang kaya), keempat bidu’aail fuqaraa-i wal masaakiin (doanya orang-orang lemah). 

Open house juga diisi dengan talkshow bersama pembicara Dr. Marissa Haque, Sh, M.Hum. MBA, M.Si, Henny Riyanto, dan dr. Yulika Harniza. Ketua Yayasan As Syams Roby Handrison menggunting pita dan memotong tumpeng menandakan dibuka secara resmi Asy Syams Islamic School.


Asy Syams Islamic School
Jl. Taman Heliconia HN5 NO.105, Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Bekasi, West Java 17214
0821-4000-2678


Komentar