Ayo Ikut Smart Water Hackathon Raih Puluhan Juta Rupiah!

 


jakarta fair kemayoran pam jaya workshop


Meter reading merupakan kinerja PAM Jaya yang mempengaruhi pendapatan perusahaan secara langsung. Maka, pencatatan meter harus beroperasi secara optimal di tengah tantangan yang mengemuka  dalam prosesnya.   

  

Kendala Dalam Pencatatan Meter  

Manajer Hubungan Pelangganan PAM Jaya Handoyo Mulyo mengungkapkan, kendala pencatatan meter mencakup kinerja pencatat, meter reading, validasi pencatatan, informasi data tagihan, dan tunggakan pembayaran. Hal ini disampakan dalam Smart Water Hackathon Workshop, Ahad, 3 Juli 2022, Panggung Utama Anjungan Pemprov DKI Jakarta, Jakarta International Expo Kemayoran (Jakarta Fair Kemayoran).            

Dari sisi kinerja pencatat, petugas bisa mengaku sudah mencatat. Padahal jaraknya masih satu kilometer ke lokasi pelanggan. Untuk pembuktian foto, dia bisa saja menggunakan foto lama. Lalu dari sisi meter reading, sekitar 12,8 persen data bukan data riil yang menimbulkan kerugian NRW (non-revenue water) atau volume air tak berekening. Dari sisi kualitas meter reading, perlu Application Programming Interface (API) yang mampu mendeteksi kondisi meteran yang rusak, buram, dsb. 

Tantangan lain, kondisi di mana tarif tidak sesuai lagi dengan jenis pelanggan. Dari yang harusnya untuk rumah tinggal, berubah menjadi tempat usaha. Contoh, sebelumnya digunakan untuk rumah, kemudian dijual, dan berubah menjadi minimart. Maka, imbuh Pak Yoyo, panggilan akrabnya, perlu teknologi recognition image dengan early warning system yang menunjukkan tarif tidak lagi sesuai peruntukan. 

Kemudian dari sisi reading validation. Untuk pembuktian, selain mencatat dari meteran, dibutuhkan API yang mampu memproses recognition image dari foto indeks meter untuk diterjemahkan menjadi alfa numerik. Selain itu juga perlu API yang mampu mengenali foto ID meter untuk dicocokkan dengan data. Hal ini untuk mengatasi perilaku mengganti meteran yang mengurangi volume air padahal pemakaiannya lebih. 

Selanjutnya, peningkatan dari sisi billing data. Setelah dicatat, diharapkan informasi tagihan otomatis terkirim ke pelanggan, sehingga mempengaruhi percepatan pendapatan perusahaan. Diharapkan juga ada teknologi yang meminimalisir estimasi data yang tidak terbaca.   

Kemudian dari sisi final billing, Pak Yoyo beberkan, PAM Jaya mengalami 1,5 persen tunggakan pembayaran tiap tahun. Dalam  10 tahun, besaran payment arrears bisa mencapai 10 persen. Maka, dibutuhkan inovasi yang meminimalisirnya,  sekaligus tidak kehilangan billing payment tracking, dan memaksimalkan fitur multi payment.      


jakarta international expo kemayoran pam jaya


Smart Water Hackathon 

Meter Reading merupakan salah satu aspek yang membutuhkan penguatan transformasi digital PAM Jaya. Aspek lainnya yaitu New Connection, Payment/ Billing, Water Quality/ Monitoring, Water Education, NRW, Complaint Handling, dan Virtual Tour. PAM Jaya membutuhkan inovasi teknologi yang menjawab tantangan-tantangan dari items tersebut. 

Untuk itu, PAM Jaya mengundang segenap anak bangsa bertalenta IT untuk bergabung dalam Smart Water Hackathon yang berlangsung dari 27 Juni hingga 19 Juli 2022. Para Peserta Hackathon ditantang saling berkompetisi menawarkan gagasan peningkatan pelayanan air perpipaan. Salah satunya dalam kinerja meter reading memperoleh data riil tanpa kendala rumah dikunci, tanggapan pemilik rumah, hingga gangguan hewan peliharaan. 

“Kami serahkan kepada peserta berinovasi, bagaimana caranya supaya kita dapat data real di lapangan. Di situ kami kasih tantangan, solusinya apa,” pungkas Pak Yoyo. 

Juara satu Smart Water Hackathon bakal meraih uang tunai Rp 45.000.000, Juara kedua memperoleh Rp 25.000.000, Juara ketiga mendapat Rp 15.000.000, serta 1st Honorable Mention Rp 6.000.000, dan 3 Honorable Mention masing-masing Rp 3.000.000,-  Kompetisi di bidang IT terkait air yang pertama digelar di Indonesia ini merupakan kolaborasi antara PAM JAYA bersama Oracle dan DPD PERPAMSI (Persatuan Air Minum Seluruh Indonesia) DKI Jakarta.

Komentar