Rakernas Semarang Dongkrak Branding Alisa "Khadijah" ICMI

 


Kalau jawaban bermacam-macam dari benak awam untuk citra satu organisasi tertentu, berarti strategi branding organisasi itu tidak berjalan dengan baik.  


Ingat Alisa "Khadijah" ICMI, Ingat... 

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Poppy Rufaidah mengungkapkan hal tersebut dalam sesi upgrading di Rapat Kerja Nasional II Alisa "Khadijah" ICMI Periode 2022 – 2027 “Peluang dan Tantangan Muslimah Pengusaha Menuju Indonesia Emas 2045”, Selasa, 29 Juli 2025, Hotel Setos, Semarang, Jawa Tengah.

Dewan Pertimbangan KOWANI ini membawakan materi berjudul “Transformasi Organisasi Adaptif”. Poppy memamparkan, membangun citra organisasi, dengan segala kekuatan agar diingat pasar, membutuhkan kekompakan dalam organisasi. 

“Kalau ditanya, ingat Toyota, semua menjawab, ingat Jepang. Itu sukses Jepang investasi di Indonesia. Ingat Mercedez Benz, ingat Jerman. Ingat Alisa "Khadijah" ICMI, ingat apa? Mari digali bersama,” tandasnya. 

Poppy lalu membedah nama Alisa Khadijah ICMI. Nama asosiasi muslimah pengusaha itu sangat cantik sekali. ”Alisa” berasosiasi dengan international. Khadijah berasosiasi dengan tokoh muslimah terkemuka. ”ICMI” berasosiasi dengan akademisi. 

”Jadi. ini satu brand, yang secara nama, tinggal diperkuat agar kelihatan keren. Masuk ke segmen pasar yang bukan hanya emak-emak saja. Tapi segmen pasar yang lebih besar,” sebutnya. 


Menurut Poppy, konsumen susah mengingat banyak, cukup tiga kata kunci saja. Poppy mengusulkan, buat survei, dan tanyakan ke mitra-mitra, ingat Alisa "Khadijah" ICMI, ingat apa?
 

Poppy melanjutkan, untuk membangun branding, harus ada komitmen bersama, apa yang akan dibangun sebagai pembentuk identitas. 

“Nah untuk membangun branding itu harus ada komitmen dulu. Hasil Rakernas ini perlu ada komitmen bersama,” tuturnya.   

Pembekalan digelar di hari pertama rakernas Alisa "Khadijah" ICMI. Rakernas diikuti peserta Alisa "Khadijah" ICMI dari seluruh Indonesia. Sesi upgrading dibuka oleh Ketua Umum Alisa "Khadijah" ICMI Ina Marlina. Hadir pendiri Alisa Khadijah ICMI Saraswati Chazanah dalam sesi upgrading.  

Kolaborasi dan Transformasi Digital 

Menanggapi seruan narasumber, salah satu masukan peserta bergulir dalam sesi upgrading. Alisa "Khadijah" ICMI diusulkan berkolaborasi dan bergotong-royong membuat outlet bersama se-Indonesia. Itu bisa menjadi salah satu program kerja utama Alisa Khadijah ICMI, sebut Poppy. Gandeng desainer outlet yang keren, dan berkelas internasional. 

Outlet bersama seperti Ginza di Jepang, yang menarik manca negara datang. Alisa Khadijah ICMI bersatu membuat produk bersama yang disukai pasar. Konsumen akan mencari produk tersebut, hingga kemanapun akan dikejar. Maka penting membangun identitas atau branding. 

Selain itu, menurut Poppy, meraih peluang dan menghadapi tantangan,  para UMKM yang terkena imbas lantaran tidak bertransformasi digital. Owner-nya tradisional, dan  anak-anaknya tidak mau melanjutkan. 

Lalu ada satu fenomena terkini dalam bisnis, yang dinilai Poppy harus diperhatikan para peserta upgrading, yakni banyak anak muda yang menjadi afiliator. 

”Hanya jadi afiliator brand tertentu, dapat keuntungan 250-500 perak, tapi omzetnya ribuan. Jadi jutawan hanya dengan afiliator saja. Transformasi digital itu keniscayaan, tidak bisa dihindarkan,” imbuhnya. 

Salah satu bentuk transformasi dengan merekrut anak-anak muda yang bisa untuk melakukan hal tersebut. Kalau tidak, kita akan ditinggalkan zaman. Jadi, pungkas Poppy, ada masa, ada zamannya. Ada teknologi, ada pemimpinnya. Bergulir terus. Tapi bisnis mesti berkelanjutan.


Posting Komentar untuk "Rakernas Semarang Dongkrak Branding Alisa "Khadijah" ICMI "