Adegan
bentrok ratusan orang dengan pasukan petugas mungkin cuplikan teaser Gundala paling menonjol. Begitupun adegan di trailer saat sang
jagoan dikeroyok para begundal. Kontak fisik tampak nyata. Penasaran bagaimana scene itu memukau, pemeran
utama Abimana Aryasatya beberkan proses kreatif film yang melibatkan tak kurang dari 1500 pemain ini.
Banyak Adegan Keroyokan
Ketersediaan
waktu bukan berarti penyelesaian film bisa lebih mudah. Makin banyak waktu
malah makin banyak maunya. Jika tidak ditetapkan tenggat penyelesaian, suatu film
bisa berpotensi molor.
Untuk itu, Gundala yang sudah mengambil total waktu pengerjaan
2 tahun ini, memperhatikan sekali penanganan koreografi adegan perkelahian agar berjalan lancar.
Bersama
koreografer Cecep Arif Rahman dan Endi Sulaiman, pemeran Sancaka ini ungkap tantangan dalam melakukan
adengan baku hantam yang melibatkan lebih dari 10 orang.
Tiap kali latihan,
belum tentu terkumpul 30 orang dalam waktu bersamaan. Apalagi jika menilik kesinambungan
adegan, karena orang yang datang berbeda-beda tiap kali latihan. Beda orang maka beda tempo gerak. Di sini
perlu kerjasama yang terjalin intens.
Belum
lagi keinginan sutradara Joko Anwar saat mengeksekusi adegan baku pukul. Alih-alih
dinamis dan indah, sang director ingin
perkelahian tampak kacau dan rusuh. Mungkin agar terkesan natural layaknya kita
meyaksikan perkelahian atau tawuran di jalanan.
Untuk bisa menghadirkan adegan demikian, perlukan banyak kamera dari berbagai angle. Terbayang melelahkan sekali prosesnya baik bagi segenap kru maupun para pemain.
“Joko
mau konsepnya kayak lu nonton orang
berantem beneran, terus di-handphone-in. Jadi chaos, kacau, betul-betul kayak
keributan. Kecuali yang berhubungan dengan CGI, kita syutingnya harus lebih
proper” ungkap Abimana dalam Gramedia Writers and Readers Forum 2019 “Movie
Talk: Gundala Putra Petir”, Sabtu 3 Agustus 2019, Perpustakaan Nasional RI,
Jakarta.
Tiga Komik, Tiga Target Pasar
Imansyah
Lubis dari Bumilangit Entertainment mengatakan, menyongsong rilis film Gundala pada 29 Agustus 2019,
Bumilangit melepas tiga komik Gundala untuk target pasar yang beragam.
Bagi
yang menyukai gaya manga dan anime, boleh baca komik Gundala Son of Lightning yang
bisa diakses di Line dan Webtoon.
Untuk
penggemar dari generasi lama, senior atau kolektor dapat mencari komik Gundala
Remastered. Ada 23 judul komik yang dicetak khusus memperingat 50 Tahun Gundala
(1969- 2019).
Komik ketiga adalah Gundala Official Adaptation yang dicetak berbarengan
dengan keluar filmnya di bioskop. Bocoran lagi nih, bakal ada varian sampul
yang berbeda kalau beli komik di toko buku dan di bioskop. Cocok lagi jadi koleksi.
Gundala
Official Adaptation bergaya US comics dan ditulis Goklas Sujiwo berdasarkan adaptasi
naskah filmya. Goklas adalah penulis komik Si Buta Dari Goa Hantu yang berhasil meraih
penghargaan best comic of the year dari PopCon Asia 2017.
Ardiansyah
didapuk jadi ilustrator komiknya. Bagi industri komik, reputasi Adriansyah tidak
diragukan di kancah internasional. Ada andil goresan tangannya di komik Marvel X-Men Gold. Ardiansyah- yang
baru-baru ini mengerjakan Flash: Flashpoint- juga mendapat kontrak eksklusif 7
tahun di DC Comics.
Ardiansyah
memilik khas gemar memasukkan elemenelemen Indonesia di dalam koimk yang dia
gambar. Misal, ketika Green Lantern bertarung lawan Sinistro, pecahan kaca yang
terbentur si antagonis, berbentuk peta Indonesia.
Bakal Ada Sekuel
Bagi
penggemar setia komik dalam negeri tentu tidak asing dengan nama Gundala. Komik Gundala pertamakali terbit pada 1969 dengan
tema cerita bervariasi, mulai dari gelut antar jagoan sampai cerita detektif
dan mistis.
Jagoan super karya Harya Suraminata (Hasjmi) ini sudah bersandingan
dengan karakter jagoan super lainnya seperti Sri Asih yang sudah lebih dulu muncul
(sejak 1954) dan Si Buta Dari Goa Hantu.
Sejak
2003, Bumilangit berupaya mengumpulkan kembali sekitar 1148 karakter jagoan
asli nusantara. Bumilangit memiliki dua jagat besar dengan pemimpin-pemimpin
utama yakni Jagat Patriot (Gundala, Sri Asih) dan Jagat Jawara (Si Buta dari
Goa Hantu).
Pasca
rilis trailer, bahkan sejak teaser Gundala, sudah marak bermunculan
teori penggemar (fans theory) yang
berspekulasi perihal apakah Bumilangit akan tampil mirip Marvel Cinematic Universe
atau DC Universe.
Untuk
soal ini Abimana mempersilahkan para pengemar untuk membuktikan sendiri saat
nonton film Gundala nanti. Mungkinkah bertebaran easter
egg atau petunjuk yang mengarah kepada kemunculan jagoan-jagoan lainnya? Seperti memperkuat pernyataan Abimana, Imansyah lantas berkata:
“Mohon
doa restunya. Dalam 5 tahun ke depan, bakal sering ketemu sama Bumilangit. Tunggu
saja,” tandasnya mengundang warganet makin penasaran.
Komentar
Posting Komentar