SAIL NIAS 2019 Perkuat SDM Genjot Ekonomi Pariwisata

surfing competition catch the wave

Apa yang terlintas di benak rekan pembaca ketika mendengar kata ‘Nias’?  Kawan-kawan yang besar di era 90an pasti ingat ilustrasi di uang kertas pecahan seribu rupiah. Pernah tayangan pengantar di salahsatu stasiun televisi swasta juga menampilkan atraksi lompat batu tinggi yang dikenal dengan fahombo (himbo batu).

Siap Infrastruktur

Olahraga tradisional yang diangkat dari ritual pendewasaan khas suku nias ini merupakan salahsatu daya pikat yang dikenal hingga mancanegara. Selain budaya, Nias juga memesona dengan keindahan alam, bahari, dan wisata sejarah arkeologi megalitikum yang masih terawat hingga kini.

Bicara potensi bahari, selain kaya aneka ragam hayati kelautan, kepulauan wilayah Provinsi Sumatera Utara ini juga terkenal sebagai surga para peselancar air, karena pesona pantai dan ombaknya yang menantang. Tak heran, selain Bali, para surfer dunia berbondong-bondong datang ke pantai Nias.

Maka tepat sekali Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia menggelar Sail Nias 2019. 

Sail Nias 2019 adalah ajang wisata bahari yang dimeriahkan dengan Wonderful Nias Expo 2019, Kejuaraan Surfing International WS: QS 3000, Pagelaran Budaya dan Kesenian Kolosal dan Bakti Sosial Surya Baskara Jaya TNI AL.

Diluncurkan pada Maret 2019 dilanjutkan persiapan selama lebih dari empat bulan, Sail Nias 2019 digelar pada 3 September dan puncaknya pada 14 September 2019 di Teluk Dalam, Nias Selatan. Acara yang diikuti 5 Kabupaten/ Kota di Pulau Nias ini mengusung tema “Nias Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia”.

Menurut Kepala Bidang Seni dan Budaya, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman, Sartin Hia, kesiapan terutama infrastruktur didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menyambut Sail Nias 2019 mencapai hampir 90 persen mendekati hari puncak. Hal ini disampaikan dalam “Temu Netizen Wonderful Sail Nias 2019”, Bunga Rampai, Jakarta 22 Agustus 2019.

rangkaian acara sail nias 2019

Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Pantai Sorake dan lokasi Bandar Udara Silambo bakal jadi titik kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dari Gunung Sitoli sampai ke Nias Selatan, bahkan melingkupi kepulauan tersebut sudah ada perbaikan jalan dan terhubung baik. Kementerian PUPR alokasikan anggaran sekitar 100 miliar rupiah digelontorkan untuk membangun infrastruktur demi menyukseskan helatan wisata Nias.

Mulai 8 September 2019 hingga H+5 Puncak Acara Sail Nias 2019, Kementerian Perhubungan mendukung 20 unit Bis di Telukdalam dan 11 unit di Gunung Sitoli, bagi kelancaran mobilitas dalam rangkaian kegiatan Sail Nias 2019.

Antusiasme negara-negara sahabat juga besar menyambut Sail Nias 2019. Sartin sampaikan informasi terkini Kementerian Luar Negeri. Segenap diplomat akan hadir antara lain: Dubes Afghanistan, Dubes Russia, Dubes Kamboja, Dubes Slowakia, Dubes Lebanon, Dubes Sri Lanka, Dubes Ekuador, Dubes Peru, Dubes Italia, CDA Costa Rica, Head of Trade and Investment Hungary Embassy, serta CDA Polandia. Para atase negara sahabat ini akan berkunjung menyukseskan acara diplomatic tour yang digelar pada 13 – 15 September 2019.

Sail Nias 2019 merupakan penyelenggaraan Sail Indonesia ke-11. Sail Indonesia sudah diselenggarakan sukses oleh daerah-daerah lain yakni Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi Belitong 2011, Sail Morotai 2012, Sail Komodo 2013, Sail Raja Ampat 2014, Sail Tomini 2015, Sail Selat Karimata 2016, Sail Sabang 2017, dan Sail Moyo-Tambora 2018.

Untuk 2021, lanjut Sartin, Tidore sudah menyatakan kesiapan. Semua daerah dipersilakan mengajukan ketertarikan karena Sail Indonesia bukan hanya event Kemennko Maritim. Contoh, untuk Hari Nusantara, Pariaman sudah mengajukan secara mandiri. “Event ini kita kerubuti karena ini event bangsa Indonesia,” sebutnya.


sail nias 2019 gerbang wisata bahari dunia


Siap Sumber Daya Manusia

Presiden Joko Widodo sudah sampaikan fokus utama program ke depan adalah penguatan sumber daya manusia. Maka, tak hanya penguatan infrastruktur dan kelengkapan saran dan prasana yang ditonjolkan Sail Nias 2019. Kesiapan sumber daya manusia juga diproritaskan, terutama dalam merengkuh peluang ekonomi dari acara yang disebut mampu menyedot tiga hingga lima ribu kunjungan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.  

Sartin menuturkan, beberapa Kementerian dan lembaga terkait terus menyelenggarakan sosialisasi, salahsatuya Bekraf dalam mendukung pembangunan SDM di Nias. Masyarakat setempat didorong memanfaatkan potensi-potensi unggulan menjadi nilai ekonomi.

Penguatan SDM pariwisata tidak sebatas kecakapan dalam menghasilkan dan menjual produk, tapi juga bisa memetakan potensi calon konsumen hingga bisa menyuguhkan sesuai keinginan tiap tamu. Sartin menyontohkan masyarakat penggerak ekonomi Bali yang mampu membaca potensi wisatawan mulai dari lokasi-lokasi penginapan yang mereka pilih.

Namun yang terpenting menurut Sartin adalah keramahan dan pelayanan prima penduduk setempat dalam menyambut para wisatawan.

“Pertama hospitality, keramahtamahan ciri khas orang Indonesia, menjadi tamu sekaligus tuan rumah yang baik,” imbuhnya.   

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika Septriana Tangkary sebutkan, penguatan SDM juga menyasar pada teman-teman nelayan yang notabene merupakan pelaku utama dari geliat pariwisata bahari ini.
    
“Kita juga mengajak teman nelayan, bagaimana mereka bisa menggunakan teknologi,  tidak gaptek, orang-orang terdepan yang berperan sebagai corong untuk bisa ditanya orang-orang luar,” imbuh Septriana.

Hal ini penting saat digelar program diplomatic tour di mana para utusan luar negeri turun ke lapangan dan berinteraksi dengan para nelayan.  Untuk itu, Kominfo juga melaksanakan pelatihan pada 4 September bagi para nelayan memaksimalkan fungsi teknologi terutama ponsel dalam mendukung kelancaran berlayar dan mencari ikan.

Komentar