Buka Rakernas Forjukafi, Wapres Ma’ruf Amin Amanatkan 3 Hal Ini

 

rakernas forjukafi dibuka wapres ri ma'ruf amin

Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin menyampaikan apresiasi kepada Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi) yang berinisiatif mengambil peran dalam pengembangan wakaf nasional.


Gerakan Wakaf Uang   

Beliau menuturkan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci dan membuka Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi), Jumat, 07 Oktober 2022, Perpustakaan Nasional RI, Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Dalam sambutannya secara daring, Kiai Ma’ruf yakin, keterlibatan para jurnalis wakaf mampu membangun opini positif dan menguatkan literasi masyarakat mengenai wakaf.   

Untuk itu, Wapres Ma’ruf menekankan 3 aspek utama dalam sambutannya, yakni literasi, hasil rakernas, dan sinergi. Dari sisi literasi, Beliau berpesan kepada juru warta wakaf untuk secara berkelanjutan menonjolkan 3 konten andalan ketika berbicara wakaf. Tiga unsur yang meliputi ragam harta objek wakaf, peruntukkan harta benda wakaf, dan kelembagaan wakaf. 

“Masyarakat perlu mengerti, selain tanah, gedung, atau bangunan, harta objek wakaf juga dapat berwujud uang. Konsep wakaf uang harus menjadi salahsatu fokus konten literasi agar masyarakat memahami dengan benar,” tuturnya.  

Lebih lanjut disampaikan, peruntukan harta wakaf sangat luas, dan tidak hanya untuk sarana peribadatan. Wakaf juga bisa untuk berbagai keperluan, misal layanan kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi umat. Mengenai kelembagaan wakaf terkait erat dengan kepercayaan wakif (pemberi wakaf) terhadap nazir yang mengelola wakaf secara transparan dan akuntabel. 

Di tataran eksekusi, masyarakat perlu mengenali manajemen dan operasional kelembagaan mengelola wakaf yang baik, serta institusi nazir yang terdaftar di Badan Wakaf Nasional (BWI). Forjukafi juga perlu menampikan profil tentang berbagai kisah sukses pengelolaan wakaf yang memotivasi. Saat ini BWI mengembangkan Indeks Wakaf Nasional sebagai tolok ukur kinerja perwakafan untuk kelembagaan wakaf dapat didorong makin baik. Lewat penguatan literasi ketiga hal tersebut, masyarakat akan makin yakin terhadap perkembangan wakaf yang terus didorong lebih baik.      

Wapres juga mengamanatkan Forjukafi untuk turut menyukseskan gerakan pengumpulan wakaf uang hingga ke seluruh provinsi dan daerah. Presiden Joko Widodo meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) pada Senin, 25 Januari 2021. 

Akhirnya, Wapres Ma’ruf berharap, rakernas Forjukafi yang berlangsung selama  dua hari ini mampu menghasilkan rumusan program kerja terstruktur, terukur, dan berkesinambungan yang sejalan arah kebijakan wakaf di Indonesia. Tak lupa Beliau juga mendorong Forjukafi untuk bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan terutama BWI.  


pembukaan rakernas forjukafi bambang soesatyo
 

Dorong Kesadaran Berwakaf

Pembukaan Rakernas Forjukafi juga menghadirkan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Bambang Soesatyo. Bamsoet meyakini, dengan besarnya potensi wakaf hingga Rp 370 triliun per tahun, bila dikelola optimal, mampu berkontribusi signifikan mengurangi kemiskinan. Maka, membangun kesadaran umat akan pentingnya berwakaf harus selalu digaungkan. Di sinilah peran Forjukafi mengedukasi masyarakat agar tergerak berwakaf. 

“Di sinilah pentingnya membangun literasi masyarakat dalam melaksanakan wakaf, dan Forjukafi memiliki misi program literasi bagaimana pentingnya, dan cara melaksanakan wakaf,” sebutnya.  

Kemudian, pemahaman sebagian masyarakat tentang wakaf juga perlu di-update. Implementasi wakaf senantiasa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Selain dalam bentuk aset tak bergerak, wakaf juga bisa dalam bentuk lain yakni uang, aset digital, saham, dan surat berharga lain. 

Ketua Umum Forjukafi Wahyu Muryadi menuturkan, Forjukafi adalah para jurnalis yang peduli dengan isu wakaf yang selama ini kurang populer dibanding zakat, infak, dan sedekah. Padahal potensi wakaf yang bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama ini sangat besar. Manfaat wakaf tidak hanya dirasakan oleh umat Islam saja.    

“Yang menarik, wakif tidak hanya dibatasi untuk kaum muslimin, tapi boleh yang bukan muslim. Begitupun penerima manfaat wakaf juga tidak hanya kaum muslimin,  tapi juga diberikan kepada seluruh umat manusia. Ini bukti Islam rahmatan lil ‘alamin,” ungkapnya.  

Hadir juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan secara virtual. Usai pembukaan, rakernas hari pertama dirangkai diskusi interaktif mengetengahkan Wakil Ketua BWI Imam Teguh Saptono, Wakil Ketua Lembaga Wakaf PP Muhammadiyah Amirsyah Tambunan, Direktur DeDurian Park, Yusron Aminullah, Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) Asro Kamal Rokan, Ketua MUI Pusat/Rais syuriyah PB NU Cholil Nafis, dan Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia Adiwarman  Karim.     

Komentar