Gamifikasi UKBI, Belajar Sambil Bermain

 

Gamifikasi UKBI Adaptif Kemahiran Bahasa Indonesia




UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) Adaptif memiiki keunggulan dari aspek isi dan tampilan. Dari aspek tampilan, pelaksanaan UKBI Adaptif sangat komunikatif dengan pilihan warna, keterbacaan huruf, dan kejelasan suara. 

 

 Unsur Gamifikasi dalam UKBI Adaptif

Muncul sebuah gagasan. Penerapan elemen permainan (gamifikasi) pada pelaksanaan UKBI Adaptif yang digelar secara daring ini akan makin menarik minat peserta uji, terutama siswa. 

Ardi Wina Saputra dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya menawarkan konsep Gamifikasi UKBI Adaptif, di mana UKBI berperan sebagai papan permainan. Menukil pendapat pakar gamifikasi Yui Kai Chou, Ardi memaparkan delapan unsur dalam gamifikasi, antara lain epic meaning, accomplishment, empowerment, ownership, social influence, scaricity, unpredictability, dan avoidance (Chou, 2015). 

Pada Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), delapan unsur gamifikasi ini melekat pada salah satu komponen spesifik pembelajaran yaitu proses evaluasi. UKBI termasuk evaluasi yang menguji kompetisi pebelajar bahasa Indonesia dalam berbahasa Indonesia. Dengan menerapkan gamification pada UKBI Adaptif, pebelajar atau penutur bahasa Indonesia yang dites tidak merasa diuji melainkan merasa seperti bermain sambil belajar. Serius tapi santai. 


unsur gamifikasi uji kemahiran berbahasa indonesia


Unsur epic meaning mengaitkan arti atau pemaknaan dalam proses gamifikasi. Pemaknaan epik tersebut dilihat dari tampilan interaktif dan menarik. Pemaknaan epik dalam UKBI Adaptif dapat dilihat dari tampilan dan juga keinteraktifanya. Tampilan UKBI sangat memerhatikan aspek keterbacaan dan pewarnaan. Warna-warnanya cerah tapi tidak menyakitkan mata, sehingga tiap instrumen dan petunjuk dalam UKBI memiliki keterbacaan yang tinggi.

Tampilan UKBI Adaptif juga memadukan unsur animasi yakni gambar, foto, dan avatar. Selain itu, UKBI Adaptif juga menggunakan unsur auditif yang dapat diperdengarkan. Nada suara dalam audiopun juga bukanlah nada suara yang datar tapi nada suara yang atraktif menyesuaikan dengan tema pembicaraan. Berdasarkan aspek-aspek itulah maka UKBI Adaptif dapat dikategorikan memiliki unsur epic meaning. 

Unsur accomplishment lebih mengedepankan penghargaan terhadap prestasi. Nilai berupa skor merupakan indikator utama yang dimiliki UKBI Adaptif untuk memenuhi unsur gamifikasi kedua ini. Skor dapat diperoleh setelah peserta UKBI menyelesaikan rangkaian uji kompetensi yang disajikan secara daring. Skor juga merupakan tolok ukur yang nantinya ditindaklanjuti menjadi nilai kemahiran berbahasa peserta UKBI.

Unsur gamifikasi empowerment mengedepankan pemberdayaan dalam proses gamifikasi. Pemberdayaan berupa jenjang level yang dialami peserta. Awalnya, tiap peserta diberi teslet soal. Jawaban dari teslet soal tahap pertama menentukan level yang diterima peserta pada teslet berikutnya. Makin mudah atau makin sulit soal yang diterima pada teslet berikutnya, bergantung pada teslet pertama. Peserta tes diajak untuk mengerjakan tes sekaligus memahami jenjang kemampuan dirinya. 

Unsur gamifikasi ownership membuat peserta merasa benar-benar memiliki secara khusus dan spesial tes UKBI yang dikerjakan. Dalam UKBI Adaptif, tiap peserta akan mendapat jumlah soal dan waktu uji yang berbeda sama lain. Ini keistimewaan utama UKBI Adaptif dibanding UKBI sebelumnya. 

Unsur gamifikasi social influence memberi pengaruh sosial dari proses yang dilakukan. Hasil UKBI dapat digunakan sebagai prasyarat sekolah, kuliah, hingga bekerja di perusahaan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa keseharian. Bahkan, tes UKBI dapat digunakan sebagai prasyarat membuka lembaga atau badan yang mensosialisasikan bahasa Indonesia di negara lain. 

Unsur gamifikasi scaricity mengedepankan kelangkaan dalam proses gamifikasi. Game memiliki kelangkaan seperti harus diunduh, memasukan kode tertentu, hingga membayar atau menukarkan alat tukar yang diakui dalam game untuk melakukan transaksi. Kelangkaan dalam UKBI Adaptif dlihat dari nominal pembayaran yang dilakukan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2016, UKBI merupakan salah satu jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku di Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi. Besaran biaya mengikuti UKBI bergantung pada status peserta UKBI. 

Unsur unpredictability merupakan unsur ketidakpastian dalam gamification. Dalam UKBI Adaptif, ketidakpastian terdapat dalam jenis soal dan instrumen pertanyaan yang disajikan pada peserta UKBI. Sebagai tes bahasa, peserta UKBI tidak bisa menghafalkan instrumen apa yang nanti muncul, apalagi menghafal jawaban yang diprediksi muncul. Peserta benar-benar tidak tahu akan mendapat jenis dan isi instrumen yang seperti apa untuk dikerjakan. 

Unsur avoidance berkaitan dengan penghindaran administrasi yang berbelit-belit untuk mengikuti tes UKBI Adaptif. Melalui sistem daring, peserta terhindar dari proses administrasi berjenjang dan membutuhkan berbagai pengesahan. Sistem daring, lengkap dengan berbagai kode di dalamnya, membuat UKBI Adaptif tetap legal sekaligus mudah diakses dari mana pun, kapan pun, dan di manapun. 

Diolah dari Makalah "Gamifikasi UKBI Adaptif" oleh Ardi Wina Saputra (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya) yang dipresentasikan dalam Seminar dan Lokakarya Kemahiran Berbahasa Indonesia, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2-4 November 2021 di Hotel Mercure Ancol Jakarta. 

Komentar