Film "Glo, Kau Cahaya": Alami Kelumpuhan, Perenang Papua Bangkit Jadi Atlet Disabilitas

 

desain poster film glo kau cahaya
[Bhuana Art Sinema]

Rekan pembaca, kemarin malam saya berkesempatan menonton film dengan premis yang menarik: atlet renang yang mengalami kelumpuhan, tapi tetap lanjut menjadi atlet. Seperti apa dinamika putri Papua Gloria Simbiak (Tatyana Akman), atlet disabilitas yang bangkit kembali bersinar dalam “Glo, Kau Cahaya”. Yuk, kita baca. 


Gloria Gadis Papua

Gloria, gadis muda itu harus menghadapi masalah beruntun. Belum usai trauma kehilangan orang tua, datang ujian sengit di mana dia harus kehilangan kemampuan berpijak di atas dua kaki. Atlet renang yang potensial seketika dipaksa pupus semua harapan. Berkecamuk perasaan sedih, marah, sesal, malu, dan putus asa. Bercampur aduk dan berkelindan menjadi gumpalan yang menyesakkan dada bernama depresi. 

Di sinilah peran supporting system dari keluarga dan sahabat yang mengambil peran esensial membantu dan menarik kita untuk kembali bangkit. kehadiran pemeran pendukung antara lain Julvri Rumbiak (Kevin Royano) Idho (Mamat Al Katiri) dan Eliza (Monalisa Sembor) menguatkan kesan betapa dukungan orang-orang terdekat sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang yang menjadi isu utama di film ini. 

Kevin yang bukan asli Papua, terlihat cukup fasih melafalkan dialek. Celetukan Mamat menghidupkan suasana seperti saat dia beraksi di komedi tunggal. Ada  pelawak Jawa Timur Cak Percil yang filosofis, dan seniman ketoprak Marwoto yang kocak menjadi cameo. Juga ada Coach Wati (Wulan Guritno) yang membakar semangat juang Gloria.    

Penampilan aktris senior Ratna Riantiarno (Nene Isy/ Isy Nere) memang tak diragukan lagi. Beradu akting dengan pendiri Teater Koma ini, Tatyana menampilkan hubungan emosionil cucu dan nenek yang natural. Dara manis berambut keriting ini sukses mengaduk emosi saya yang seolah ikut merasakan nestapanya. Penonton mengikuti alur cerita dengan perasaan harap-harap cemas. 

Penulis sempat terkesima mendapati nuansa dreamy di beberapa adegan. Scene yang memberikan kesan surealisme, ketika pemeran utama seolah berkomunikasi dengan orang tuanya. Semacam memori kolektif yang terpanggil dalam benak seseorang yang rindu dengan ibu, Mama Lea yang diperankan Putri Nere.   

Film “Glo, Kau Cahaya” menjadi monumental bersandingan dengan semburat energi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021. Glo, atlet paraswimming asal Papua yang berprestasi. Momen Glo mengikuti lantunan ‘melambung jauh, terbang tinggi bersama mimpi’-nya Anggun C. Sasmi menjadi adegan yang memorable, seperti yang terlihat di trailer Glo Kau Cahaya. Salah satu babak perjuangan seorang anak manusia. Suatu wujud bela negara dalam bentuk olahraga.   

Sutradara “Glo, Kau Cahaya” Ani Ema Susanti juga memiliki latar belakang yang penuh lika liku perjuangan. Sempat menjadi pekerja migran di Hongkong, Ani tetap istikamah mengejar mimpi hingga diganjar berbagai prestasi nasional dan internasional. Sebut saja, Eagle Awards (2007), The World Prestigious Film Competition di Berlinale (2009), Festival Film Indonesia (2011), Festival Film Pemuda (2011), nominator Kompetisi Cerita Pendek (2012), dan nominator South to South Film Festival (2012).     

 


Peparnas Papua 2021 

Gala Premiere “Glo Kau Cahaya”, Senin 6 Maret 2023 dihadiri sutradara Ani Ema Susanti dan Executive Producer M. Hamka Handaru, serta para pemeran film, antara lain artis senior Ratna Riantiarno, Aktris cantik Wulan Guritno, Aktris dan model Tatyana Akman, dan aktor Kevin Royano. Hadir juga Komika Difabel Pertama Indonesia Dani Aditya yang turut berperan di film tersebut.    

Gala Premiere “Glo Kau Cahaya” yang berlangsung di XXI Bintaro Jaya Xchange Mall Tangerang Selatan menjadi spesial karena dihadiri para tokoh dan pejabat, antara lain Istri Walikota Tangerang Selatan Tini Indrayanthi, Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan, Sekretaris Umum PB Peparnas Rivo Manansang, Deputi V bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pertahanan dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Presiden RI Jaleswari Pramodhawardani, dan Marsekal Muda TNI Andi Wijaya. 

Bapak Wakil Wali Kota Tangsel mengapresiasi dan menyambut baik pemutaran perdana Glo, Kau Cahaya. Beliau mengaku salut, karena tidak banyak film yang mengangkat tema perjuangan atlet perempuan.   

“Tidak banyak seniman yang berani menuangkan dalam film bagaimana peran atlet wanita. Dan bangganya kami, Pak Hamka dan Mbak Ani warga Tangsel. Atas nama warga Tangsel, kami mengucapkan terima kasih,” pungkas Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan.    




Bawa Pulang Cahaya 

Di tengah serbuan film-film horor yang gentayangan, penulis lega masih menemukan film drama yang patut ditonton segala usia. Di tengah kebutuhan kita akan medium strategis yang menampilkan nilai-nilai luhur kehidupan. Film “Glo, Kau Cahaya” menjadi salahsatu pilihan tayangan bermutu. Ditambah lagi, film besutan rumah produksi Bhuana Art Sinema ini mengetengahkan pemandangan alam nan eksotis khas Bumi Cenderawasih. Bikin kita makin cinta tanah air akan karunia kelimpahan sumber daya alam.   

Saya tak mengira bakal membutuhkan rekreasi seni ini. Di sela pasang surut keseharian, kelar nonton "Glo, Kau Cahaya", penulis mendapat seberkas cahaya terang menyinari hidupku di sepanjang rel kereta malam pulang. Bajak laut eksentrik Jack Sparrow ‘Pirates of Carribean’ pernah berkata “The problem is not the problem. The problem is your attitude about the problem”. Saya sering lupa. Sejatinya bukan pada kecil dan besar, atau ringan dan beratnya masalah. Kuncinya ada di respon atau cara kita mengatasi tantangan itu. Karena sejuta topan badai akan selalu datang menghampiri. Terima kasih Glo, kau memang cahaya. Film “Glo, Kau Cahaya” tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 9 Maret 2023. Ayo kawans, kita mendekat ke cahaya. Berangkaaats!

Komentar