Perkaya Kosakata Bahasa Indonesia Bersama Shopee Tebak Kata

 

gamifikasi games bahasa indonesia


Belajar Bahasa Indonesia lewat konsep gamifikasi memang mengasyikan. Belajar sambil bermain. Inovasi ini menjadi salahsatu upaya pendidik mengetengahkan materi pengajaran yang menarik minat peserta didik.

 

Utak Atik Kata Ala Scrabble 

Istilah ‘gamifikasi’ memang belum masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun metode ini makin populer menjadi pilihan guru dan dosen menyajikan pengajaran. Saya berkenalan dengan istilah Gamifikasi di Seminar dan Lokakarya Kemahiran Berbahasa Indonesia, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang berlangsung pada November tahun lalu di Hotel Mercure Ancol Jakarta. Salahsatu narasumber, Ardi Wina Saputra dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya membawakan tema “Gamifikasi UKBI Adaptif”.   

Tak hanya tren di kalangan pengajar, konsep gamfikasi juga merambah aplikasi belanja online, salasatunya, Shoppe. Shopee games ini agak berbeda dari games sebelumnya, meski mencakup beberapa unsur gamifikasi termasuk epic meaning, accomplishment, empowerment, social influence, scaricity, dan unpredictability. Permainan Shoppe yang satu ini digarap secara lebih serius menyematkan pengetahuan perbendaharan kata bahasa Indonesia. Sehingga tak jarang, pemain harus berbekal KBBI demi menyelesaikan tantangan demi tantangan.nama permainannya Misi Shopee Tebak Kata. 

Awalnya saya berpikir game Shopee Tebak Kata ini akan mirip dengan koleksi game sebelumnya yang mengumpulkan koin dan permata. Sekadar games ringan. Ternyata tidak. Dengan bermain Shopee Tebak Kata, kita bisa memperoleh kosakata baru. Menurut penulis, perancang game ini memadukan elemen keseruan bermain scrabble lewat utak-atik kemungkinan kata yang bisa muncul dari huruf-huruf yang diberikan. 

Ternyata juga tidak mudah menyusun kata dari enam huruf untuk mengisi delapan rumpangTidak jarang, alih-alih mengisi set kotak teka-teki, banyak kombinasi kata tidak terpakai dan berakhir dalam keranjang List. Atau malah mengurangi jatah nyawa hingga permainan berakhir gagal. Hal ini membuat pemain memutar otak lebih ekstra demi menerka kata apa lagi yang bisa muncul. Kerapkali tak terduga. Di situlah saya menambah pengetahuan akan kosakata yang tidak lazim digunakan.    

Misal, saya menemukan kata Mulsa, salahsatu kosakata bidang pertanian, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti bahan seperti jerami (serbuk gergaji, dedaunan, dan sebagainya) yang disebarkan pada permukaan tanah untuk melindungi akar tanaman dari pengaruh air hujan (pemadatan tanah dan sebagainya).

Saya pun jadi punya ide. Akan lebih dahyat apabila Badan Bahasa juga berkolaborasi bersama pihak swasta termasuk entitas bisnis online ternama yakni Tokopedia, Shoppe, Bukalapak, Lazada, dan lain-lain dalam konten gamifikasi. Kerjasama ini, menurut penulis, akan sangat strategis menjaring target pengguna kaum milenial  dan generasi Z, bahkan kalangan Emak-Emak. Sehingga, kolaborasi ini juga akan mendukung jargon Badan Bahasa yaitu Utamakan Bahasa  Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah,dan Kuasai Bahasa Asing.   




Komentar